Senin, 31 Oktober 2011

Badai Salju Menumbangkan Sejumlah Pohon dan Tiang Listrik


o
SENIN, 31 OKTOBER 2011, 13:12 WIB
Badai salju menerjang sejumlah negara bagian Connecticut, di kawasan Pesisir Timur Amerika Serikat. Badai salju menumbangkan sejumlah pohon dan tiang listrik serta menewaskan 3 warga.

Hadapi Banjir, Jakarta Minim Peringatan Dini


Hadapi Banjir, Jakarta Minim Peringatan Dini

Padahal sistem ini sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan

SENIN, 31 OKTOBER 2011, 15:39 WIB
Desy Afrianti, Dwifantya Aquina
VIVAnews - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan penyebab banjir besar di RW 03 Kelurahan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan kemarin malam disebabkan curah hujan lokal yang tinggi. Ini mengakibatkan luapan air di Kali Krukut sehingga terjadi banjir.


Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Tarjuki, menjelaskan curah hujan tinggi di wilayah hulu yang terjadi semalam mencapai 108 milimeter per jam. Padahal, curah hujan normal hanya pada angka 5-10 milimeter per jam.


"Curah hujan tinggi ini menyebabkan ketinggian air mencapai 150 sentimeter sehingga menggenangi wilayah RT 09, RT 10, RT 11, RT 12, dan RT 14," kata Tarjuki dalam jumpa pers di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 31 Oktober 2011.


"Air mencapai puncaknya pada pukul 23.00 pada ketinggian 200 sentimeter di RT 11. Ini baru hujan lokal, belum kiriman," imbuhnya.


Dia mengakui selama ini tidak memiliki sistem peringatan dini untuk mengantisipasi bencana banjir di Jakarta.
Padahal sistem ini sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan, seperti banjir sedalam 1,5-2 meter yang melanda kawasan pemukiman di Pondok Labu, Minggu malam 30 Oktober 2011.


"Kami baru akan memasang peringatan dini tahun ini, karena lelangnya baru selesai tahun ini," ungkap Tarjuki.
Dia menjelaskan Dinas PU telah memiliki program pembuatan waduk di sekitar Kali Krukut untuk mencegah banjir. Rencananya tanah yang akan dibebaskan seluas 1,7 hektar.
Namun saat ini baru seluas 9000 meter yang berhasil dibebaskan, sedangkan sisanya akan dilakukan tahun depan.


"Sambil menunggu pembuatan waduk, kalau Dinas Pertamanan setuju November ini akan dibuat sodetan, bentuknya melengkung di lahan yang sudah kita bebaskan, lalu dibuang lagi ke Kali Krukut," terangnya.


Dia mengklaim antisipasi genangan air Jakarta tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.


"Pada 2007 ada 78 genangan. Setelah ada Kanal Banjir Timur kini telah berkurang 16 titik banjir. Saat ini hanya tinggal 62 titik lagi yang akan kami selesaikan bertahap," ungkap dia.


Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, Paimin Napitupulu, menerangkan saat ini untuk kebutuhan logistis bagi korban bencana banjir Pondok Labu sudah didistribusikan.


Kini terdapat sedikitnya lima perahu karet yang disedikan oleh Dinas Damkar, Satpol PP dan Tim SAR. Kemudian tiga unit tenda pleton dan satu unit tenda dapur umum, ditambah satu mobil dapur umum juga telah didistribusikan ke lokasi penampungan.
Operasikan Pos
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, menyatakan dua pos kesehatan telah dioperasikan, dan ketersediaan konsumsi juga dipastikan mencukupi.


"Tadi pagi sudah kami sediakan 700 bungkus, hingga siang ini kira-kira sudah 1.000 bungkus nasi. Sedangkan air bersih dan makanan bayi dalam proses pengiriman, mengingat ada sekitar 235 balita di sana," jelasnya.


Dien mengungkapkan pihaknya telah menangani sebanyak 23 pasien, semua biaya pengobatan gratis. Tenaga medis sendiri ada sebanyak dua orang.
Apabila ada pasien yang harus mendapat penanganan di Rumah Sakit, Dinkes telah menyiapkan empat RS, yakni RS Fatmawati, RS Marinir Cilandak, RS Pertamina, dan RS Pasar Rebo. (ren)
• VIVAnews

Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah di Pamekasan

Senin, 31/10/2011 14:25 WIB

Puting Beliung Terjang Puluhan Rumah di Pamekasan

Ardi Yanuar - detikSurabaya

Pamekasan
 - Hujan pertama mengguyur Pamekasan, Madura, diiringi terjangan angin puting beliung di Desa Mabender Kecamatan Pagentenan. Sekitar 50 rumah warga rusak ringan sampai berat. Seorang warga terluka dan dirawat di polindes setempat.

Pantauan di lapangan menunjukkan, rumah warga di Dusun Barat Jalan terdapat 23 rumah yang rusak. Sedangkan di Dusun Temor Jalan tak kurang 29 rumah yang rusak.

Selain atap seng beterbangan, juga puluhan genting tampak luruh diterbangkan angin puting beliung. Seperti yang menimpa rumah Halli, Mbok Arbiyeh, Rahem, dan Matrawi di Dusun Barat Jalan, tampak rusak parah di bagian atap. Sedangkan, di Dusun Temor Jalan tampak rumah milik Sanarwi, Mat Rais.

"Yang ambruk adalah rumah milik Marsanah," kata Kapolsek Pagentenan AKP Bambang Hermanto, saat ditemui di lokasi, Senin (31/10/2011).

Menurut Bambang, hanya seorang warga yang terluka di bagian kepala. Saat ini korban sudah dirawat di Polindes Ambender.

Kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Sebab, tidak hanya bangunan yang rusak. Namun, sejumlah barang elektronik dan peralatan dapur warga rusak tertimpa genting dan diguuyur hujan.

Hingga saat ini warga masih memperbaiki kerusakan rumahnya. Angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 12.20 WIB itu merupakan kejadian yang rutin melanda Desa Ambender. 

"Akhir tahun lalu, kampung kami juga diterjang angin palak taon seperti ini," pungkas Matrawi, warga Dusun Barat Jalan.


(fat/fat) 


http://surabaya.detik.com/read/2011/10/31/142526/1756557/475/puting-beliung-terjang-puluhan-rumah-di-pamekasan?y991102465

Badai Salju AS Renggut 11 Nyawa, Jutaan Rumah Tanpa Listrik

Senin, 31/10/2011 15:08 WIB 

Badai Salju AS Renggut 11 Nyawa, Jutaan Rumah Tanpa Listrik

Rita Uli Hutapea - detikNews



The Express Times
















Washington 
- Balju salju tengah melanda kawasan Pantai Timur Amerika Serikat dan sejauh ini telah menewaskan setidaknya 11 orang. Badai salju yang datang lebih cepat dari biasanya itu juga telah menyebabkan pasokan listrik ke sekitar 3 juta rumah terhenti.


Connecticut, misalnya, lebih dari 800 ribu pelanggan kini tanpa listrik. Hal itu mengalahkan rekor saat sisa-sisa Topan Irene menerjang wilayah itu pada Agustus lalu. Bahkan menurut Gubernur Connecticut Dannel P. Malloy, masyarakat bisa mengalami kondisi tanpa listrik hingga sepekan.


"Ini akan menjadi situasi yang semakin sulit daripada yang kita alami saat Irene," kata Malloy. "Kami memperkirakan adanya pemadaman listrik yang luas dan lama," imbuhnya seperti diberitakan Fox News, Senin (31/10/2011).


Badai salju ini telah menimbulkan setidaknya 11 korban jiwa. Bahkan keadaan darurat telah diberlakukan di New Jersey, Connecticut, Massachusetts dan sebagian New York.


Badai salju ini telah menyebabkan lebih dari 640 ribu rumah di Massachusetts barat mengalami pemutusan listrik. Sementara di New Hampshire, sebanyak 285 ribu rumah tanpa listrik dan 40 ribu rumah tanpa listrik di Maine.


Sedangkan di New Jersey, mati lampu dialami oleh lebih dari 600 ribu rumah. Begitu pula dengan lebih dari 300 ribu rumah di New York, serta 250 ribu rumah di Pennsylvania dan lebih dari 11 ribu rumah di Maryland.
(ita/vit)

Minggu, 30/10/2011 21:34 WIB 

Banjir 2 Meter di Pondok Labu, Warga Belum Dievakuasi

Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Hujan deras yang melanda Jakarta hari ini, mengakibatkan perumahan warga di Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, kebanjiran. Ketinggian air hingga malam ini dilaporkan sampai 2 meter.
"Ini sudah lebih dari kepala saya," kata Pupung, relawan sekaligus warga RT 11/03 Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, saat dihubungi detikcom, Minggu (30/10/2011) pukul 21.15 WIB.
Dia mengatakan, total ada 157 KK dalam RT 11/03 yang teredam air. Banjir juga melanda 6 RT di wilayah tersebut. "Ibu saya juga masih terjebak," ujarnya.
Saat ini, katanya, warga masih ada yang bertahan di atas atap dengan menaikkan dipan mereka. "Kami butuh perahu karet," kata Pupung yang belum bisa merinci jumlah warga yang belum dievakuasi.
Evakuasi, katanya, baru dilakukan oleh Palang Merah Indonesia dengan satu perahu karet. Jumlah itu belum mencukupi untuk mengevakuasi seluruh warga.
Warga yang sudah berhasil dievakusi kini diungsikan ke mushola terdekat. Belum ada bantuan konsumsi dan selimut dari para pemerintah. "Di mushola ini pun tidak cukup menampung," ujarnya.
Pupung mengatakan, banjir kerap datang di wilayahnya sejak adanya penyempitan kali Krukut oleh proyek marinir TNI AL. Dari informasi yang diterima Pupung, marinir akan membuat tempat latihan tembak di atas lahan warga.
"Sepertinya ini dikondisikan agar warga sukarela meninggalkan tempat tinggalnya, atau rela dibayar murah," ujarnya.


(lrn/van)

Sabtu, 29 Oktober 2011

Gempa 6,9 SR Guncang Selatan Peru


Gempa 6,9 SR Guncang Selatan Peru

Sebanyak 16 orang terluka akibat tertimpa reruntuhan.

SABTU, 29 OKTOBER 2011, 11:07 WIB
Denny Armandhanu
VIVAnews - Gempa berkekuatan 6,9 skala Richter mengguncang pantai selatan Peru pada Jumat, 28 Oktober 2011. Sedikitnya 16 orang terluka, tidak ada korban tewas.


Dilansir dari kantor berita Reuters, dua rumah runtuh di Ica, kota terparah diguncang gempa. Korban mengalami luka memar dan patah tulang akibat tertimpa reruntuhan. Gempa dilaporkan juga dapat dirasakan di ibu kota Lima, 300 km dari Ica.


Akibat gempa, sinyal telepon genggam hilang, beberapa daerah mati listrik, dan jalanan tertutup reruntuhan.


Menurut laporan Lembaga Survey Geologi AS (USGS) yang berbasis di Hawaii, gempa awalnya terhitung sebesar 7 skala Richter, namun direvisi menjadi 6,9. Pusat gempat terletak sedalam 50 km di bagian selatan kota Ica. Gempa tidak sampai membunyikan sinyal bahaya tsunami.
• VIVAnews

Jumat, 28 Oktober 2011

Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Tinggalkan Bangkok

Jumat, 28/10/2011 14:31 WIB 

Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Tinggalkan Bangkok


Rita Uli Hutapea - detikNews

Banjir di Bangkok (Reuters)
Bangkok - Kemacetan lalu lintas terjadi di jalan-jalan menuju ke luar Bangkok, ibukota Thailand. Kemacetan itu terjadi seiring ribuan warga memutuskan untuk meninggalkan Bangkok menjelang air bah yang diperkirakan akan datang dan memperparah situasi banjir yang tengah melanda sebagian Bangkok dan provinsi-provinsi Thailand. 

Dalam siaran televisi Thailand seperti diberitakan kantor beritaReuters, Jumat (28/10/2011), terlihat kendaraan-kendaraan berjejal meninggalkan Bangkok. Saking padatnya, mobil-mobil hanya bisa merayap.

Sementara terminal keberangkatan di Bandara Suvarnabhumi, satu-satunya bandara yang masih beroperasi di Bangkok, juga dijejali warga yang ingin meninggalkan Bangkok.

Saat ini kekhawatiran utama adalah jika Sungai Chao Phraya di Bangkok benar-benar meluap pada akhir pekan ini. Otoritas Thailand sebelumnya telah mengeluarkan peringatan akan kemungkinan terjadinya luapan sungai tersebut.

Departemen Meteorologi telah mengingatkan penduduk yang tinggal di sepanjang Chao Phraya bisa terkena banjir. Saat ini sebagian besar jalan-jalan di jantung kota Bangkok masih bebas dari banjir. Namun lain halnya dengan daerah-daerah di pinggiran Bangkok yang kini telah terendam banjir.

Banjir yang melanda Thailand telah menewaskan lebih dari 370 orang sejak terjadi pada pertengahan Juli lalu. Banjir yang diakibatkan musim hujan yang luar biasa intens itu telah berdampak pada sekitar 2,2 juta jiwa penduduk Thailand. Ini merupakan banjir terbesar di Negeri Gajah Putih itu dalam kurun waktu setengah abad.
(ita/vit)

PM Thailand: Banjir di Bangkok Bisa Berlangsung Sebulan

Rabu, 26/10/2011 13:55 WIB 

PM Thailand: Banjir di Bangkok Bisa Berlangsung Sebulan

Rita Uli Hutapea - detikNews

AFP
Bangkok - Bencana banjir di Thailand belum juga berakhir. Bahkan Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra mengingatkan, sebagian Bangkok, ibukota Thailand bisa terus terendam air hingga maksimal satu bulan. Otoritas Thai pun menyerukan adanya 5 hari libur khusus supaya warga bisa meninggalkan rumah-rumah mereka.

"Setelah menelaah situasi, kami perkirakan air banjir akan terus ada di Bangkok selama sekitar 2 minggu hingga satu bulan sebelum mengalir ke laut," kata Yingluck kepada wartawan seperti dilansir kantor berita 
Reuters, Rabu (26/10/2011).

"Namun situasi tak akan seserius seperti di provinsi-provinsi lain. Kita tak akan menghadapi air setinggi dua atau tiga meter yang berlangsung selama dua atau tiga bulan seperti yang telah kita lihat di provinsi-provinsi lain," imbuh adik perempuan mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra itu.

Sebelumnya, dalam pidatonya yang disiarkan televisi nasional, Yingluck mengatakan, wilayah Bangkok tengah bisa digenangi air setinggi maksimal 1,5 meter di sejumlah lokasi jika penahan-penahan banjir yang dipasag jebol. Karenanya Yingluck mengimbau warga untuk mengamankan barang-barang milik mereka ke tempat yang lebih tinggi.

Banjir di wilayah Thailand utara, timur laut dan tengah telah menewaskan setidaknya 366 orang sejak pertengahan Juli lalu. Banjir ini telah berdampak pada hampir 2,5 juta jiwa penduduk yang lebih dari 113.000 orang di antaranya kini berada di tempat-tempat pengungsian dan sekitar 720.000 orang membutuhkan perawatan medis.

Banjir ini telah menyebabkan penutupan tujuh kawasan industri di provinsi-provinsis Ayutthaya, Nonthaburi dan Pathum Thani yang berbatasan dengan Bangkok. Banjir telah menyebabkan kerusakan yang menimbukan kerugian senilai miliaran dolar AS.

Otoritas Thai pun menyerukan hari libur mulai Kamis, 27 Oktober hingga Senin, 31 Oktober mendatang, Tujuannya, supaya masyarakat bisa mendapat kesempatan untuk pergi dari Bangkok guna menyelamatkan diri dari banjir.

Akibat banjir yang telah mencapai sebagian Bangkok ini, bandara Don Muang ditutup sementara sejak Selasa, 25 Oktober kemarin. Bandara tersebut dipakai oleh maskapai-maskapai murah yang melayani penerbangan domestik serta oleh pesawat-pesawat pribadi.

Sementara bandara internasional Suvarnabhumi hingga kini belum terkena banjir karena lokasinya yang berada di dataran yang lebih tinggi.

(ita/vit)

Terparah Dalam 5 Dekade, Banjir Tewaskan 224 Orang di Thailand

Selasa, 04/10/2011 14:50 WI

Terparah Dalam 5 Dekade, Banjir Tewaskan 224 Orang di Thailand

Rita Uli Hutapea - detikNews

AFP
Bangkok - Bencana banjir yang melanda Thailand sejauh ini telah menewaskan 224 orang dan berdampak pada tiga per empat wilayah negeri itu. Ini merupakan banjir terparah dalam lima dekade.

Banjir yang telah berlangsung dua bulan itu telah merendam 58 dari 77 provinsi di Thailand, bahkan 25 provinsi di antaranya masih terendam parah.

"Ini banjir terburuk dalam hal jumlah air dan orang-orang yang terkena," kata pejabat di Departemen Pencegahan Bencana dan Mitigasi seperti dilansir kantor berita 
AFP, Selasa (4/10/2011).

Kota kuno Ayutthaya, tujuan wisata populer di sebelah utara Bangkok pun tak luput dari bencana banjir yang diakibatkan oleh hujan deras tersebut. Kuil paling terkenal di Ayutthaya, Wat Chaiwatthanaram telah ditutup untuk pengunjung dikarenakan banjir ini.

"Permukaan air di dalam halaman kuil saat ini 1,50 meter," kata Supoj Prommanoch, kepala Kantor Seni Rupa di Ayutthaya.

Kota tujuan wisata lainnya, Chiang Mai juga diterjang banjir dan otoritas setempat terus berupaya mencegah banjir mencapai Bangkok pusat.

"Situasi banjir saat ini adalah yang terburuk yang pernah saya lihat dan ini akan berlangsung hingga minggu pertama November," kata pakar banjir Royal Chitradon yang menjabat Direktur Manajemen Sumber Daya Air Terpadu Thailand.

Pekan lalu pemerintah Thai mengumumkan pengerahan sekitar 10 ribu tentara yang didukung oleh 500 kendaraan militer dan lebih dari 100 kapal untuk menolong para korban banjir.
(ita/vit)

Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Tinggalkan Bangkok

Jumat, 28/10/2011 14:31 WIB 

Banjir Kian Meluas, Ribuan Warga Tinggalkan Bangkok

Rita Uli Hutapea - detikNews



Banjir di Bangkok (Reuters)
Bangkok - Kemacetan lalu lintas terjadi di jalan-jalan menuju ke luar Bangkok, ibukota Thailand. Kemacetan itu terjadi seiring ribuan warga memutuskan untuk meninggalkan Bangkok menjelang air bah yang diperkirakan akan datang dan memperparah situasi banjir yang tengah melanda sebagian Bangkok dan provinsi-provinsi Thailand.

Dalam siaran televisi Thailand seperti diberitakan kantor berita
Reuters, Jumat (28/10/2011), terlihat kendaraan-kendaraan berjejal meninggalkan Bangkok. Saking padatnya, mobil-mobil hanya bisa merayap.

Sementara terminal keberangkatan di Bandara Suvarnabhumi, satu-satunya bandara yang masih beroperasi di Bangkok, juga dijejali warga yang ingin meninggalkan Bangkok.

Saat ini kekhawatiran utama adalah jika Sungai Chao Phraya di Bangkok benar-benar meluap pada akhir pekan ini. Otoritas Thailand sebelumnya telah mengeluarkan peringatan akan kemungkinan terjadinya luapan sungai tersebut.

Departemen Meteorologi telah mengingatkan penduduk yang tinggal di sepanjang Chao Phraya bisa terkena banjir. Saat ini sebagian besar jalan-jalan di jantung kota Bangkok masih bebas dari banjir. Namun lain halnya dengan daerah-daerah di pinggiran Bangkok yang kini telah terendam banjir.

Banjir yang melanda Thailand telah menewaskan lebih dari 370 orang sejak terjadi pada pertengahan Juli lalu. Banjir yang diakibatkan musim hujan yang luar biasa intens itu telah berdampak pada sekitar 2,2 juta jiwa penduduk Thailand. Ini merupakan banjir terbesar di Negeri Gajah Putih itu dalam kurun waktu setengah abad.
(ita/vit)

570 Orang Tewas Akibat Gempa Turki, 2.500 Terluka

Jumat, 28/10/2011 14:59 WIB 

570 Orang Tewas Akibat Gempa Turki, 2.500 Terluka

Rita Uli Hutapea - detikNews

AFP
Ankara - Jumlah korban jiwa akibat gempa dahsyat di Turki terus bertambah. Menurut Badan Penanganan Darurat dan Bencana Turki, sejauh ini sudah 570 orang yang dipastikan meninggal akibat gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter itu.

Badan pusat krisis pemerintah Turki itu seperti dilansir kantor berita
AFP, Jumat (28/10/2011) juga menyatakan, lebih dari 2.500 orang mengalami luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Minggu, 23 Oktober lalu. Sementara hingga saat ini, sebanyak 187 orang telah berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan.

Data terbaru ini menunjukkan tambahan 20 korban jiwa dari angka terakhir yang dikeluarkan pemerintah pada Kamis, 27 Oktober malam waktu setempat.

Gempa yang terjadi pada 23 Oktober itu terjadi pada kedalaman 5 kilometer dengan pudat gempa berada di Ddesa Tabanli, sekitar 20 kilometer sebelah utara Provinsi Van, Turki timur. Ini merupakan gempa terdahsyat di Turki dalam kurun waktu satu dekade lebih.

Turki terletak di kawasan rawan gempa dan hampir setiap hari diguncang gempa-gempa kecil. Pada 1999 silam, dua gempa besar menewaskan lebih dari 20.000 orang di Turki barat laut. Gempa juga meluluhlantakkan Provinsi Van pada November 1976 dan menewaskan 5.291 orang.

(ita/vit)

Salju Turun, Korban Gempa Turki Frustrasi Kekurangan Tenda

Kamis, 27/10/2011 14:02 WIB 

Salju Turun, Korban Gempa Turki Frustrasi Kekurangan Tenda video foto

Rita Uli Hutapea - detikNews



AFP
Ankara - Ribuan keluarga di Turki kehilangan tempat tinggal akibat gempa bumi yang mengguncang negeri itu. Banyak dari mereka yang hingga kini belum mendapatkan tenda untuk tempat berlindung. Warga pun frustrasi karena mereka telah lama mengantre.

Apalagi hujan deras turun pada Rabu, 26 Oktober malam waktu setempat dan diikuti dengan turunnya salju pada Kamis pagi waktu setempat.

"Semua orang jatuh sakit dan kedinginan. Kami telah mengantre selama empat hari seperti ini dan masih belum mendapatkan (tenda). Saat tiba giliran kami, mereka bilang mereka kehabisan tenda," cetus Fetih Zengin yang rumahnya rusak parah akibat gempa.

"Kami tidur di bawah plastik yang direntangkan di beberapa batang kayu. Kami punya 10 anak dalam keluarga kami, mereka sekarang sakit," kata pria berumur 38 tahun itu seperti dilansir kantor berita
Reuters, Kamis (27/10/2011).

Semua orang membutuhkan tenda, salju sudah datang. Ini bencana," keluh warga Kota Ercis, kota berpenduduk 100 ribu jiwa yang paling parah terkena gempa.

Pemerintah Turki telah meminta bantuan kepada sejumlah negara untuk menyediakan tenda-tenda dan rumah-rumah mobile untuk para korban gempa. Sementara operasi pencarian korban terus dilakukan meski harapan untuk menemukan korban selamat semakin tipis.

Sejauh ini, korban tewas akibat gempa tercatat sebanyak 481 orang dan jumlah korban luka-luka mencapai 1.650 orang. Jumlah korban tewas masih akan terus bertambah mengingat masih banyak warga yang belum ditemukan.

Gempa yang terjadi pada Minggu, 23 Oktober lalu berkekuatan 7,2 Skala Richter dan merupakan gempa terdahsyat di Turki selama lebih dari satu dekade.

(ita/vit)