VIVAnews - Pada 20 Mei 2011 lalu, sebuah meteor sebesar manusia yakni berukuran 6 kaki atau sekitar 1,8 meter nyaris menabrak Bumi. Meteor itu menembus atmosfir Bumi sampai akhirnya ia habis terbakar. Tepatnya di kawasan Georgia, Amerika Serikat.
Meteor itu sempat meninggalkan empat kobaran api saat ia terpecah berkeping-keping dalam beberapa kali ledakan.
Menurut catatan, meteor ini merupakan meteor terbesar yang pernah terpantau sejak Marshall Space Flight Center NASA beroperasi sejak tiga tahun lalu. Diperkirakan, ia merupakan seriphan dari sebuah komet yang belum diketahui yang masuk ke atmosfir pada ketinggian sekitar 100 kilometer di atas kota Macon, Georgia, Amerika Serikat.
Dari rekaman yang ditangkap oleh dua kamera NASA, diketahui bahwa meteor itu bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 38 kilometer per detik atau sekitar 138 ribu kilometer per jam.
Dengan kecepatan ini, benda asing itu memiliki energi serupa dengan 500 sampai 1.000 ton bom TNT jika menabrak Bumi. Berikut ini Video: Meteor Masuki Atmosfir Bumi. (Sumber: NASA/Space.com)
Bencana#BC# silih berganti tidak saja terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ummat manusia perlu berkaca diri atas apa yang sudah dan akan dilakukan....
Kamis, 02 Juni 2011
VIDEO: Meteor Masuki Atmosfir Bumi
Kamis, 29 Juli 2010
Meteor Jatuh di Tengah Pertandingan Kriket
VIVAnews - Dua penonton kriket di Sussex, Inggris tidak menyangka menyaksikan peristiwa yang langka. Jan Marszel (51) dan Richard Haynes (52) melihat meteor jatuh di lapangan kriket.
Seperti dilansir Telegraph.co.uk edisi 27 Juli 2010, batu meteorit itu melintas dan disaksikan dua penonton kriket yang sedang menyaksikan jalannya pertandingan.
Batu meteorit yang berukuran panjang sekitar 5 inchi itu dipercaya berusia 4,5 miliar tahun. Saat terjatuh dan menghujam tanah, batu itu pecah menjadi dua bagian.
"Kami sedang duduk di dekat pembatas pagar. Tiba-tiba, kami melihat benda kecil gelap menuju ke arah kami. Batu itu pecah menjadi dua bagian. Satu ke arah dada saya, satu lagi ke arah pembatas," kata Marszel yang juga konsultan IT.
Benda itu mendarat hanya sekitar dua meter dari tempat Marszel. Pasangan ini akhirnya memutuskan untuk menyimpan dua bagian meteorit untuk disimpang sebagai kenang-kenangan bersejarah.
Haynes, yang juga seorang pensiunan tidak menyangka apa yang dilihatnya. Saat melihat ke langit, dia melihat ada benda hitam melintas di hadapannya.
"Pada saat yang sama kami mendongak. Kami melihat benda hitam ke arah kami. Tapi kami tidak tahu apa itu," ujar Haynes .
Dia melihat sendiri benda itu datang dari langit. Mereka yakin batu itu bukanlah perbuatan orang iseng yang melempar.
"Kami lihat batu meteorit itu dari langit, dan langsung menghujam tanah. Itu benar-benar meteorit," kata dia.
Dr Matthew Genge, pakar meteorit dari Imperial College, London mengatakan, "Jika benda itu terbukti meteorit, maka ini kejadian yang sangat langka," kata Genge.
Menurut dia, kejadian ini sangat menarik. "Bila terbukti, ini menjadi meteorit pertama di Ingrris sejak 1992. Benda itu memiliki rahasia terbentuknya tata surya kita.(np)
• VIVAnews
http://dunia.vivanews.com/news/read/167571-meteor-jatuh-di-tengah-pertandingan-kriket
Kamis, 20 Mei 2010
Timbulkan Suara Ledakan Keras dan Lubang Sedalam 25 Cm
Diduga Meteor Jatuh
Timbulkan Suara Ledakan Keras dan Lubang Sedalam 25 Cm
Irwan Yulianto - detikSurabaya
Lokasi jatunya benda diduga meteor/Irwan
"Saya kaget, ternyata setelah di tanah kok menimbulkan ledakan," ujar Pak Yayan, salah satu saksi mata saat berbincang dengan detiksurabaya.com di lokasi tempat jatuhnya benda yang diduga meteor, di Desa Kedung Lo, Kecamatan Asembagus, Situbondo, Kamis (20/5/2010).
Menurut Pak Yayan, selain menimbulkan ledakan yang cukup keras, di areal persawahan milik Sukartini tempat jatuhnya benda angkasa itu menimbulkan lubang sedalam sekitar 60 cm dengan diameter sekitar 25 cm.
"Tapi barang yang jatuh itu gak ada, yang ada hanya lubang bekas jatuhnya benda aneh tersebut," tutur Yayan.
Selain itu tambah Yayan, di sekitar lubang bekas ledakan itu juga ditemukan serbuk berwarna kuning. Serbuk tersebut diduganya berasal dari benda angkasa yang meledak tersebut.
Sementara itu, dari pengamatan detiksurabaya.com, di lokasi lubang tempat jatuhnya benda dari angkasa yang diduga meteor dipasang police line oleh jajaran Polsek Asembagus.
(bdh/bdh)
Benda dari Angkasa Diduga Meteor Jatuh di Areal Persawahan
Benda dari Angkasa Diduga Meteor Jatuh di Areal Persawahan
Irwan Yulianto - detikSurabaya
Lokasi jatunya benda diduga meteor/Irwan
Pak Yayan (40), salah satu warga setempat mengaku melihat langsung bagaimana jatuhnya benda tersebut. Menurutnya, malam itu dirinya melihat ada benda berwarna hitam yang meluncur dari angkasa, dan jatuh ke sawah milik Sukartini. Pak Yayan, bisa melihat benda warna hitam itu karena cuaca langit di desa malam itu sangat cerah
"Saya pikir itu layangan, soalnya warnanya hitam," ujar Pak Yayan, saat berbincang dengandetiksurabaya.com di lokasi tempat jatuhnya benda yang diduga meteor, Kamis (20/5/2010).
Saat kejadian, kata Pak Yayan, tidak ada warga yang berani menghampiri jatuhnya benda itu. Namun karena penasaran, Pak Yayan memberanikan diri untuk mencoba melihat benda tersebut.
"Tapi barang yang jatuh itu gak ada, yang ada hanya lubang bekas jatuhnya benda aneh tersebut," tutur Yayan.
Pria berusia 40 tahun ini juga menerangkan kalau di lubang bekas ledakan itu juga ditemukan serbuk berwarna kuning. Serbuk tersebut diduganya berasal dari benda angkasa yang meledak tersebut.
Polisi sendiri hanya bisa mengamankan lokasi kejadian dengan hanya memasangi garis polisi. Sementara, warga yang penasaran juga semakin memadati tempat jatuhnya benda angkasa tersebut.
"Kami gak bisa memastikan dan bukan kewenangan kami untuk mengetahui benda apa yang jatuh dan menimbulkan ledakan tersebut, kami hanya mengamankan lokasi kejadian," tegas Kapolsek Asembagus, AKP M Munir, saat berada di lokasi kejadian. (bdh/bdh)
Rabu, 05 Mei 2010
Benda Diduga Meteor Jatuh Meledak di NTB
Lagi, Benda Diduga Meteor Jatuh Meledak di NTB
Selasa, 4 Mei 2010 - 08:19 wib
(Foto: Yudha Hendrawan/RCTI)
BIMA - Setelah menghebohkan warga Duren Sawit, Jakarta Timur, benda yang diduga meteor kembali jatuh di pegunungan Wawo, Bima, Nusa Tengara Barat (NTB), Senin (3/5/2010), malam.
Melihat Bekas Meteor
PNS pun Rela Bolos untuk Melihat Bekas Meteor
Selasa, 4 Mei 2010 - 10:52 wib
(Foto: Yudha Hendrawan/RCTI)
BIMA- Peristiwa jatuhnya benda yang diduga meteorit, Senin malam, terus menyedot perhatian masyarakat. Warga dari mulai anak-anak hingga dewasa berbondong-bondong melihat lubang bekas jatuhnya benda aneh tersebut.
Bahkan, banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang rela membolos hanya untuk melihat cerukan tanah bekas jatuhnya benda yang diduga berasal dari luar angkasa itu.
Pantauan di lokasi, Selasa (4/5/2010), lokasi cerukan pun terlihat mulai rusak karena sebagian warga sengaja mengobrak-abrik kubangan sedalam 2 meter lebih itu, untuk mengambil bongkahan batu hitam mirip kaca yang berserakan.
Akibatnya, cerukan yang saat pertama kali ditemukan berbentuk segitiga dengan tiga lubang di semuanya sisinya itu, mulai rusak. Warga berebut sisa benda hitam kebiruan yang mengkilap serupa kaca.
Meski mulai rusak dan tertutup tanah, hawa panas masih menyengat di sekitar lokasi. Sejumlah pohon yang mengering serta tumbang akibat hantaman benda itu pun turut menjadi pusat perhatian.
Diberitakan sebelumnya, benda yang diduga meteor jatuh di pegunungan Wawo, Bima, Nusa Tengara Barat (NTB), Senin malam. Benda itu meledak dua kali dan mengeluarkan cahaya warna-warni.
(Yudha Hendrawan/RCTI/ded)
Jumat, 16 April 2010
Video Meteor Jatuh di Langit AS
| ||
VIVAnews - Bola api raksasa yang diduga meteor jatuh melintas di langit Wisconsin, Amerika Serikat (AS). Meski belum diketahui lokasi jatuhnya, ledakan kosmik itu menimbulkan getaran di lokasi setempat.
Seperti diberitakan Associated Press, Jumat 16 April 2010, pancaran cahaya yang amat benderang itu juga bisa disaksikan di tiga wilayah yakni Missouri, Illinois, dan Iowa.
Hingga kini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat jatuhnya meteor itu. Gambar video itu juga terekam oleh Departemen Atmosfir dan Kelautan, Universitas Wisconsin.
Simak 'Video Meteor Jatuh di Langit AS'
• VIVAnewsMeteor Jatuh di Wisconsin, AS
|
VIVAnews - Sebuah pancaran bola api yang diduga meteor jatuh terekam dalam kamera Universitas Wisconsin. Meteor itu membumbung tinggi dan memancarkan sinar sekitar pukul 10 malam waktu setempat.
"Pancaran bola api meteor itu juga terlihat di Missouri, Illinois dan Iowa," kata petugas Badan Cuaca, David Sheets, di Davenport, Iowa, Jumat 16 April 2010.
Menurut dia, meskipun pancaran itu terlihat dahsyat, hingga kini belum dilaporkan adanya kerusakan akibat jatuhnya meteor itu. Gambar video itu terekam oleh Departemen Atmosfir dan Kelautan, Universitas Wisconsin.
Bola api itu melintasi langit Midwestern pada Rabu 13 April malam. Saat terjatuh dilaporkan benda itu menimbulkan getaran dan mengaktifkan alarm yang dimiliki penduduk setempat.
Penduduk lokal melaporkan, mereka melihat cahaya bola api yang luar biasa benderang di langit. Tetapi, petugas setempat belum bisa memastikan lokasi jatuh benda itu.
"Sebelum benda itu mencapai bumi, benda itu pecah menjadi beberapa bagian kecil," ujar David. Saat benda itu menghujam bumi, sempat terjadi beberapa ledakan sonik.
Hingga kini belum bisa dipastikan asal benda itu. Apakah berasal dari hujan meteor yang sedang terjadi di Bumi? Atau berasal dari puing-puing benda langit astronot di atmosfir.(Associated Press)
• VIVAnews
Kamis, 26 November 2009
Misteri Ledakan Cahaya Aneh Meteor Afrika
| ||
|
Misteri Cahaya Meteor Afrika
VIVAnews - Meteor yang jatuh dan melintas di langit Afrika Selatan terekam video. Dalam dua video dengan versi berbeda itu terlihat ada pancaran cahaya yang luar biasa terang terjadi. Cahaya itu terlihat tidak kurang dari lima detik.
"Yang menarik itu, ada cahaya yang cukup besar," kata Thomas Djamaluddin, Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) kepada VIVAnews, Kamis 26 November 2009.
Menurut Djamaluddin, cahaya yang dipancarkan pada meteor yang jatuh Sabtu 21 November 2009 sekitar pukul 23.00 waktu setempat itu sangat terang. Bahkan, langit malam itu berubah sekejap menjadi sore atau pagi yang menjelang terang.
"Cahaya besar itu hanya beberapa detik. Mulai dari detik ke-15 sampai 18. Jadi hanya sekitar 3 detik," ujar dia.
Djamaluddin menduga, cahaya itu diakibatkan pecahan meteor yang juga disebut fireball itu. Meteor itu diduga pecah sebelum jatuh menghujam daratan di sekitar Afrika. Tetapi asumsi penyebab cahaya itu belum bisa dijadikan analisa final.
Meski demikian, saat ini belum ada data resmi dari pemerintah setempat terkait jatuhnya meteorit besar itu. "Stasiun pemantau nuklir juga belum menginformasikan soal itu," kata dia.
Hingga kini belum ditemukan adanya lubang kawah akibat jatuhnya meteor itu. Meteor itu melintas pada Sabtu 21 November 2009 sekitar pukul 23.00 waktu setempat di langit Gauteng, Afrika Selatan.
Disebutkan pula, cahaya itu tidak hanya terlihat dari langit Gauteng tapi juga dari Mpumalanga, Limpopo dan Botswana.
ismoko.widjaya@vivanews.com
• VIVAnewsSenin, 02 November 2009
Ledakan Meteor di Bone Lampaui Kekuatan Bom Atom
BANDUNG, KOMPAS.com — Ledakan meteor di Bone, Sulawesi Selatan, pada 8 Oktober lalu menyita perhatian ilmuwan dunia. Ledakan yang dipicu asteroid besar itu bahkan dilaporkan sampai terdeteksi oleh alarm infrasoundmilik Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization (CNTBTO) yang berjarak 10.000 km dari lokasi jatuhnya meteorit.
Seperti dilaporkan Spaceweather.com, ledakan besar di Bone dipastikan akibat jatuhnya asteroid berdiameter 10 meter. Kekuatan ledakan itu, menurut peneliti dari University of Western Ontario, Elizabeth Silber dan Peter Brown, setara dengan 50 kiloton bom TNT. Atau, dua sampai tiga kali lipat lebih kuat dari ledakan bom atom yang terjadi di Perang Dunia ke-II.
Sampai-sampai, ledakan ini terdeteksi oleh alat sensor CNTBTO yang memang dikhususkan mendeteksi aktivitas atau ledakan nuklir di bumi. Ledakan ini sangat mengejutkan astronom dunia. Sebab, mereka tidak mendeteksi keberadaan asteroid ini sebelum menghunjam bumi.
Berdasarkan data statistik menyangkut populasi asteroid yang beredar di dekat bumi, asteroid-asteroid cukup besar seperti yang jatuh di Bone biasa menghantam bumi dalam kisaran 2-12 tahun sekali. "Observasi lebih lanjut akan sangat berharga untuk bisa menjelaskan event unik ini," tutur Silber.
Seperti diketahui, ledakan asteroid ini sempat mengakibatkan kepanikan warga. Tanah-tanah dan bangunan bergetar, langit pun bergemuruh. Awalnya, ledakan ini sempat dikira ledakan pesawat, bahkan sampai gempa. (jon)
JON
Editor: msh