Selasa, 12 Oktober 2010

Klaim Asuransi Bencana Alam RI Capai Rp 3,3 Triliun

Selasa, 12/10/2010 19:07 WIB
Klaim Asuransi Bencana Alam RI Capai Rp 3,3 Triliun
Herdaru Purnomo - detikFinance

Jakarta - Konsorsium asuransi bencana alam PT Asuransi Maipark mencatat selama 5 tahun sejak 2006 total klaim terkait bencana gempa di Indonesia mencapai Rp 3,3 triliun. Intensitas gempa yang kerap muncul belakangan ini dinilai masih dalam tahap yang relatif normal.

Demikian diungkapkan Presiden Direktur PT Asuransi Maipark, Frans Sahusilawale ketika ditemui dalam Konferensi Pers East Asian Insurance Congress (EAIC) ke-25 di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Selasa (12/10/2010).

"Jumlah kerugian akibat gempa bumi di Indonesia sudah di sentralisir di mana total kerugian yang diklaim masih dalam tahapan normal," ujarnya.

Ia memaparkan, intensitas gempa yang mulai sering terjadi dialami sejak tahun 2006. Pada waktu itu, lanjut Frans gempa terjadi di Yogyakarta daerah Bantul.

"Di 2006 itu di daerah DIY dimana kerugian yang ditanggung asuransi tidak besar yakni mencapai Rp 200 miliar saja," ungkapnya.

Namun, Ia mengatakan dari segi nilai ekonomis atau total kerugian cukup besar dimana terjadi kerusakan yang banyak seperti rumah tinggal. "Tetapi tidak banyak yang di asuransikan," katanya.

Frans melanjutkan, pada tahun 2007 terjadi pula gempa di Padang tepatnya Bukittinggi dengan total kerugian yang ditanggung asuransi mencapai Rp 100 miliar.

"Lalu pada tahun 2008 relatif kosong hanya gempa kecil saja. Tahun 2009, tepatnya 2 September 2010 terjadi gempa di Tasik namun kerugiannya juga kecil hanya Rp 60-70 miliar," paparnya.

Nah, Frans mengatakan gempa yang menimbulkan kerugian besar yakni terjadi di Padang. Jumlah kerugiannya, sambung Frans mencapai sekitar Rp 2-3 triliun.

Lebih lanjut Frans mengatakan, sudah seharusnya pemerintah bekerjasama dengan konsorsium asuransi Maipark dimana didalamnya tergabung perusahaan asuransi yang siap untuk menanggung klaim akibat gempa bumi.

"Posisi perusahaan asuransi sudah dalam keadaan siap, sudah dilakukan pembicaraaan dan siap bersama pemerintah menanggung bencana gempa tersebut," tuturnya.

Menurutnya, anggaran bencana alam dari APBN belum dapat memenuhi tanggungan akibat bencana alam gempa bumi jika tidak ada kerjasama dengan perusahaan asuransi konsorsium.

Indonesia Jadi Tuan Rumah Kongres Asuransi Se-ASEAN


Indonesia kembali menjadi tuan rumah East Asian Insurance Congress (EAIC) ke-25 untuk yang ketiga kalinya. Kongres dua tahunan ini terdiri dari 40 negara di ASEAN.

Chairman EAIC-25 Teddy Hailamsah mengatakan kongres tersebut rencananya diadakan di Bali pada 18-22 Oktober 2010.

"Di mana ditargetkan 1500 eksekutif asuransi dari 40 negara hadir. Kongres tersebut akan dibuka langsung oleh Menteri Keuangan RI," katanya.

Kongres ini, lanjut Teddy merupakan awal untuk kembali memperkenalkan dan mempromosikan pasar asuransi di Indonesia. "Karena Indonesia tidak main-main di pasar asuransi. Dari jumlah penduduk sebanyak 240 juta jiwa penetrasi jasa asuransi itu baru 2% maka potensinya besar sekali," tambahnya.

Tema kongres kali ini adalah 'Going Back To Basics With A Dynamic New Mindset In Insurance'. Di mana mengedepankan topik terkini dari industri perasuransian baik jiwa maupun non jiwa.

"Tujuan adanya kongres ini adalah sebagai forum untuk meningkatkan kerjasama industri perasuransian di 11 kota di ASEAN dan juga wakil-wakil dari berbagai negara di luar keanggotaan," tambahnya.

"Dunia asuransi adalah dunia trust atau kepercayaan relationship, dengan hadirnya lebih dari 1.500 eksekutif asuransi berasal dari 40 negara nantinya bisa menjamin hubungan yang intens dengan mereka dan dengan pelaku di berbagai belahan dunia untuk membangun kapasitas yang lebih sehat lagi," kata Teddy.


(dru/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar