Masa Tanggap Darurat Wasior Diperpanjang Hingga 18 Oktober
Lia Harahap - detikNews
Kondisi di Wasior pasca banjir.
Demikian papar Menko Kesra Agung Laksono mengenai salah satu hasil rapat koordinasi penanganan Wasior pasca-banjir. Rapat yang diikuti para menteri bidang kesra, digelar di Kantor Menko Kesra, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (11/10/2010).
"Operasi tanggap darurat akan kita perpanjang sampai tanggal 18 Oktober 2010. Fokuskan pada pencarian korban selamat dan evakuasi yang tewas," tegas Agung.
Berdasar laporan terakhir, timbunan endapan lumpur pasca banjir di Wasior saat ini relatif sudah surut. Kedalamannya juga jauh berkurang menjadi berkisar antara 60 cm sampai 1 meter dari sebelumnya yang mencapai 3 meter.
Jumlah korban hilang sebesar 123 orang dan korban tewas mencapai 147 orang. Sementara korban luka-luka berat dan ringan masing-masing 185 orang dan 535 orang.
"Jumlah pengungsi yang berada di Nabire 135 orang dan Manokwari 1.800 orang," sambung Agung.
Khusus operasi penganan para pengungsi, fokusnya lebih kepada pemenuhan kebutuhan air bersih untuk keperluan MCK dan mencegah menyebarnya penyakit menular. Pasokan air bersih segera dikirimkan ke pengungsian berikut tambahan personil tim medis.
"Alhamdulillah untuk makanan, obat dan air minum sudah banyak yang mengirimkan bantuan," jawabnya ditanya soal pasokan logistik pangan di pengungsian.
Menyinggung tudingan bahwa pemerintah lambat menggelar operasi tanggap darurat, Agung Laksono tegas membantahnya. Menurut dia sejak bencana banjir terjadi pada Senin pekan lalu, tim SAR dan BNPB Papua telah terjun ke lokasi untuk mengungsikan warga.
"Sejauh ini kita lihat penanganan berlangsung baik dan tidak tumpang tindih," tegasnya.
(lh/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar