Rabu, 06/10/2010 13:06 WIB
Indra Subagja - detikNews
Jakarta - Warga Wasior, Papua Barat, membutuhkan bantuan. Banjir bandang yang melanda kawasan itu membuat daerah itu luluh lantak. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan 59 orang tewas dan 27 orang hilang.
"Kebutuhan mendesak berupa tenda, obat-obatan, sembako, dapur umum dan selimut," kata Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Priyadi Kardono saat dihubungi detikcom, Rabu (6/10/2010).
Dia menjelaskan upaya penanganan kini masih dilakukan pemerintah provinsi bersama TNI dan Polri, dengan mengirimkan bantuan ke lokasi dengan menggunakan kapal TNI AL KRI Kalakay dengan membawa peralatan evakuasi dan membersihkan lumpur.
Kementerian Kesehatan dan BNPB juga telah mengirim bantuan logistik dan perlengkapan dengan pesawat Boeing 737 Cardig Air seberat 13,075 ton antara lain 3 tenda peleton, 80 tenda, tenda gulung 200 lembar, velbed 60 buah, dan sandang 500 paket.
"Selimut 100 lembar, tikar 100 lembar, Kidware 150 paket, Familykit 150 paket, makanan siap saji
2.250 paket, obat-obatan 2.500 kg. Kementerian Kesehatan juga akan mengirimkan tim medis, 7 orang," terangnya.
Bantuan BNPB Rp 200 juta juga telah diserahkan kepada Gubernur Papua Barat yang telah meninjau lokasi kejadian. Aparat BPBD Papua Barat juga telah menuju ke lokasi untuk melakukan pendataan sementara.
"Sampai saat ini data masih terus mengikuti perkembangan. Bupati dan wakil bupati beserta Muspida menjenguk pasien di RSUD Nabire. Armada heli dari Nabire masih melakukan evakuasi korban di tempat kejadian," tutupnya.
Bencana banjir bandang yang diduga akibat penggundulan hutan ini, terjadi pada Senin 4 Oktober. Penyebab banjir diperkirakan dari meluapnya air danau yang berada tepat di atas gunung Kota Wasior. Hujan deras memang turun sejak pukul 20.00 WIT, Minggu 3 Oktober hingga Senin dini hari.
(ndr/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar