Tampilkan postingan dengan label gunung Putri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gunung Putri. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 November 2010

Abu Merapi Terlihat di Gunung Putri Bogor

Minggu, 07/11/2010 11:28 WIB
Abu Merapi Terlihat di Gunung Putri Bogor foto
Nala Edwin - detikNews




Jakarta - Abu vulkanik Merapi tertiup angin hingga mencapai kawasan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat. Abu tipis ini terlihat di kaca-kaca rumah penduduk dan mobil yang diparkir di pinggir jalan.

"Abunya tipis warnanya abu-abu," kata Yeni, warga Gunung Putri, kepada detikcom, Minggu (7/11/2010).

Yeni menjelaksan, abu itu mulai terlihat pada pagi hari. Saat ia menjemur pakaian ia melihat abu di pakaian yang dijemurnya. "Saya kemudian ke luar rumah dan melihat abu yang sama di mobil dan kaca jendela," katanya.

Yeni menjelaskan, cuaca di Gunung Putri saat ini mendung dan abu tersebut tidak menggangu aktivitas warga. "Cuacanya mendung dan abunya tipis," katanya.

Informasi yang sama diungkapkan Dedy. Menurutnya abu vulkanik Merapi sudah terlihat di Bogor. "Bogor sudah mulai terkena abu vulkanik Merapi, sediakan masker," imbaunya lewat Info Anda detikcom.

Hingga kini Merapi terus mengeluarkan material yang ada di dalam kawah gunung tersebut. Sekitar pukul 10.20 WIB Merapi kembali mengeluarkan awan panas ke arah Kali Gendol. Aktivitas Merapi meningkat sejak pukul 03.02 WIB.


(nal/nrl)

Senin, 31 Agustus 2009

Hutan Lindung Terbakar

30 Hektar Hutan Lindung Terbakar
Ilustrasi


SENIN, 31 AGUSTUS 2009 | 17:36 WIB

GARUT, KOMPAS.com - Kebakaran hutan lindung blok Cirompang gunung Putri Garut, sejak Senin (31/8) siang mencapai 30 hektare lebih.

Kepala Dinas Kehutanan setempat Ir Eddy Muharam didampingi Kepala Seksi Pengawasan Hutan, Suroto, Senin, menyatakan, terjadinya peristiwa tersebut diduga kuat akibat pembakaran semak belukar pada lahan milik penduduk, yang dijadikan lahan berkebun.

"Lahan milik penduduk itu, letaknya bersebelahan dengan pinggir kawasan hutan lindung yang banyak terdapat pohon pinus bahkan termasuk wilayah Cagar Alam (CA)Kamojang," katanya.

Hingga sore sejumlah aparat Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat di Garut, masih berada di lokasi kejadian, yang terus berupaya keras melakukan pemadaman agar kobaran apinya tidak semakin meluas.

"Adanya sumber api sekecil apapun pada kawasan hutan berketinggian ribuan meter diatas permukaan laut ini, dapat menimbulkan kobaran api sangat besar, terutama di musim kemarau yang kering kerontang dengan tiupan angin kencang," ungkap petugas BKSDA setempat, Sobari, menambahkan.

Kawasan yang termasuk hutan lindung gunungapi Guntur tersebut setiap musim kemarau panjang kerap terjadi kasus kebakaran.

Terutama pada hutan sekitar lereng gunung api, selama ini bisa diakibatkan pecahnya bebatuan tertimpa sangat panasnya sengatan sinar matahari kemudian memercikan api, kerap menjadi sumber kobaran api pada rumput alang-alang kering sekitarnya.

Sementara itu, penyebab lainnya juga bisa akibat bekas api unggun yang belum sepenuhnya padam karena di wilayah lereng gunung ini masih sarat dilakukan penambangan pasir dan batu, juga terdapat beberapa tenda untuk istirahat.

Namun menurut kepercayaan masyarakat, yang bermukim di kaki gunung api Guntur itu selama ini menyebutkan, jika sering terjadi kebakaran di gunung itu sebagai pertanda akan segera turun hujan.

"Sehingga banyak sumber di sekitarnya menyebutkan, terdapat kemungkinan sengaja dibakar agar segera turun hujan," katanya.


BNJ
Sumber : Antara

http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/31/17365540/30.hektar.hutan.lindung.terbakar