Jumat, 03 Februari 2012


Cuaca Eropa Makin Ekstrem, 139 Orang Tewas

Di sejumlah negara, cuaca bahkan sudah menyentuh minus 20 derajat Celsius

JUM'AT, 3 FEBRUARI 2012, 08:12 WIB
Arfi Bambani Amri
VIVAnews - Cuaca di Eropa semakin memburuk, sehingga mengakibatkan 139 orang tewas disergap udara dingin. Di sejumlah negara, cuaca bahkan sudah menyentuh minus 20 derajat Celsius sehingga mengakibatkan telur pun keras membeku.

Di perdesaan Hongaria, Farkaslyuk, rakyat dengan tangan telanjang mengikis batubara tersisa dari bekas penambangan. Mereka berupaya melawan udara dingin Siberia yang berhembus dari arah timur.

"Ini menyelamatkan kami dari penjara," kata Jozsef Bari, seorang ayah tiga anak yang dulu bekerja di pertambangan itu. "Jika kami tak melakukan ini, kami semua harus mencuri kayu (di hutan) dan kami lalu diburu (polisi)."

Temperatur di pegunungan dekat Farkaslyuk ini mencapai minus 22 derajat Celsius.

Di Ukraina, negara terparah diserang hawa dingin, sekolah dan supermarket di ibukota, Kiev, ditutup. Rakyat mulai melaporkan kekurangan makanan karena truk-truk pembawa sembako harus berjuang di tengah temperatur minus 25 derajat Celsius. Dua puluh orang meninggal dalam sehari, sehingga total sudah 63 orang tewas di Ukraina karena cuaca ekstrem ini.

Palang Merah mengucurkan dana untuk membangun selter untuk gelandangan di Belarus dan Ukraina. "Tunawisma telah terperangkap tanpa sadar dan tanpa persiapan," kata Zlatko Kovac dari Palang Merah.

Di Serbia, anak sekolah mengendarai kuda untuk bersekolah. Namun mereka mulai khawatir serigala akan masuk perkampungan untuk mencari makanan.

"Cuacanya sangat dingin... sehingga sejumlah ayam dan kalkun mati kedinginan," kata petani Milan Radojcic, dari desa di barat daya Sadljike, Serbia. "Telur di kandang ayam juga keras membeku."

Di negeri tetangganya, Bosnis, temperatur bahkan menyentuh angka minus 29 derajat Celsius. Helikopter terbang menyelamatkan manusia lanjut usia karena pasokan sembako terputus karena salju yang setebal 30 centimeter.

Di Slovakia, temperatur mencapai level terendah dalam 50 tahun. Di Azerbaijan, salju tebal menyelimuti jalan dan bandara menunda semua penerbangan, serta koran-koran utama tidak bisa terbit pada Jumat 3 Februari 2012 ini.
Reuters
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar