Selasa, 30 November 2010

Salju menyebabkan 1.000 lebih sekolah di Inggris tutup

Selasa, 30/11/2010 08:35 WIB
Salju menyebabkan 1.000 lebih sekolah di Inggris tutup
BBCIndonesia.com - detikNews

Salju di Inggris

Tahun ini salju turun secara meluas lebih awal di Inggris sejak tahun 1993 yang membuat 1.000 lebih sekolah tutup

Lebih dari seribu sekolah di Inggris ditutup Senin (29/11) karena salju yang juga mengakibatkan gangguan perjalanan di Skotlandia dan Inggris utara.

Para pengendara kendaraan juga menghadapi kemacetan panjang dan jalanan yang licin karena es.

Perjalanan udara juga terganggu, dengan ditutupnya bandara Durham Tees Valley sementara bandara Edinburg dibuka hanya untuk pendaratan.

Skotlandia -yang terletak di ujung utara Inggris- merupakan wilayah yang paling parah dilanda salju.

Aliran listrik putus untuk sekitar 1.200 rumah di Skotlandia dan para tehnisi bekerja seharian untuk memulihkan sambungan listrik.

Tercatat sekitar 800 sekolah di Skotlandia yang tutup, dan beberapa dewan kota sudah memutuskan sekolah masih akan tetap tutup sampai hari Selasa (30/11).

Sementara itu di wilayah Inggris utara lainnya, sekitar 450 sekolah yang tutup, sedang di Irlandia Utara 93 sekolah dan 10 sekolah ditutup di Wales.


SEJAK 1993

Operasi khusus dilancarkan di kawasan Lincolnshire untuk menarik sekitar 60 mobil dari jalanan yang sudah tidak mungkin lagi dilalui.

Kemacetan terburuk di Skotlandia menyebabkan antrian mobil sampai beberapa kilometer, yaitu antara Dunblane dan Perth.

Asosiasi Pemerintah Daerah mengatakan sejumlah dewan kota sudah meningkatkan cadangan garam, yang digunakan untuk membuat jalanan yang dilapisi es tidak terlalu licin.

Salju juga menyebabkan pengumpulan sampah terpaksa ditunda di wilayah Tyneside utara.

Kantor metereologi kembali mengeluarkan peringatan jalanan yang licin terlapis es karena cuaca yang membeku serta turunnya salju di Skotlandia dan sebagian Irlandia utara.

Salju juga kemungkinan turun di London dan sekitarnya yang diperkirakan bisa menghambat perjalanan kereta api.

David Sparks, dari Asosiasi Pemerintah Daerah, mengatakan sejumalh dewan kota tahun ini sudah lebih siap untuk menghadapi musim dingin.

"Pihak berwenang di daerah sudah melakukan persiapan yang tidak pernah dilakukan sebelumnya untuk musim dingin."

"Kami memiliki cadangan garam tiga kali lebih banyak dari yang kami miliki tahun lalu dan setengah dari pemerintah daerah membeli truk-truk penyebar garam," tambahnya.

Tahun ini Inggris memang menghadapi turunnya salju secara meluas yang lebih awal sejak tahun 1993 karena biasanya salju belum turun pada bulan November.


(bbc/bbc)

Current emissions risk 'devastating' temperature rise, scientists warn

Current emissions risk 'devastating' temperature rise, scientists warn

By Matthew Knight for CNN
November 29, 2010 -- Updated 1933 GMT (0333 HKT)
Current emission rates are putting the world on track for dangerous temperature rises in the 21st century, scientists say.
Current emission rates are putting the world on track for dangerous temperature rises in the 21st century, scientists say.
STORY HIGHLIGHTS
  • Current emissions need to be lowered if dangerous temperature rise are to be avoided
  • Series of papers published by UK Royal Society journal predict impact on humans and eco-systems
  • Sea-level rise of two meters and rainforest retreat predicted by the latter part of 21st century

London, England (CNN) -- A rise in global temperatures of four degree Celsius is likely to occur during the 21st century causing "devastating impacts" if greenhouse gas emissions continue rising at the current rate, according to a group of international scientists.

In a special issue of the UK journal "Philosophical Transactions of the Royal Society A" -- which coincides with the start of the United Nations climate talks in Cancun, Mexico -- scientists argue that delays in reducing emissions is making the target of two degrees Celsius -- a rise currently deemed safe by scientists -- "extremely difficult" and "arguably impossible" to achieve.

This, they say, raises the prospect of dangerous temperature rises later in the century.

Kevin Anderson, co-editor of "Four degrees and beyond: the potential for global temperature increase of four degrees and its implications," told CNN: "Emissions are going in completely the wrong direction. A rise of two degrees Celsius is much more challenging than is widely accepted."

In some parts of the world, there could be variations as high as 10-15 degrees Celsius
--Kevin Anderson, UK's Tyndall Center for Climate Change Research

A range of papers examine the various effects temperature rise would have on rainforests, sea-levels, agriculture and water supply, as well as trying to predict when four degrees might be reached.

The UK's Met Office Hadley Center estimates that at current emissions trajectories it could be by the 2070s, but perhaps as early as the 2060s.

It might not seem a lot, and for people living in northern Europe it might sound highly preferable given the early onset of winter this year. But what's important to remember, Anderson says, is that four degrees Celsius is a global mean figure.

"Most of the world is covered in oceans and take a lot longer to warm up. So what you would expect to see is a higher average temperature on land and much higher variations in some parts of the world, where there could be variations even as high as 10-15 degrees Celsius," said Anderson, director of the UK's Tyndall Center for Climate Change Research.

"These sorts of changes will certainly have some devastating impacts for eco-systems and for many people living around the planet."

If the scientists are right, sea levels could rise two meters by the end of the century, displacing around 2.5 percent of the world's population over the course of the century.

Furthermore, rainforests will be at risk of retreat in eastern Amazonia, Central America and some parts of Africa, according to a paper by Przemyslaw Zelazowski from the Environmental Change Institute at the UK's Oxford University.

Forests in Africa's Congo Basin may expand Zelazowski says, which would tally with a recent study by the Smithsonian Tropical Research Institute (STRI) which suggested rainforests flourished in a previous warming event 56 million years ago.

But Klaus Winter, a staff scientist at STRI conceded that "horror scenarios probably have some validity if increased temperatures lead to more frequent or more severe drought..."

What is not in doubt, according to scientists, are the "daunting challenges" facing agricultural development in sub-Saharan Africa as smallholders are left with dwindling options for crop and livestock production.

Anderson concedes that skeptics will continue to question the validity of climate predictions given the recent "climategate" emails and reporting errors in the 2007 report by the Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC).

He says predictions are "an innately more difficult area of science to get some robustness on," but stresses these papers represent a "conservative" analysis.

"What we do know, with a high degree of certainty, is that emissions are going up and we know the sorts of rates they are going up at. Unless we see some significant changes we are going to see some much higher temperatures," Anderson said.

He says now is the time for the United Nations to show some courage and leadership.

Move ball forward at Cancun climate talks

"We don't not have the luxury of allowing for lots more negotiations and for future technologies to get out of this problem we have got ourselves in to. We need action now in 2010."

http://edition.cnn.com/2010/WORLD/europe/11/29/climate.four.degrees.warning/index.html?hpt=T2

Semburan Abu Bromo Mengarah ke Probolinggo

Selasa, 30/11/2010 07:41 WIB
Semburan Abu Bromo Mengarah ke Probolinggo
Rudiyanto - detikSurabaya



Desa Ngadisari diguyur abu/ Rudiyanto
Probolinggo - Warga Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Probolinggo hendaknya segera mempersiapkan masker. Abu vulkanik yang disemburkan Gunung Bromo akhirnya tertiup angin hingga ke wilayah Dusun Cemorolawang yang berjarak 3 Km dari kawah tersebut.

"Abu sudah dirasakan sejak tadi pagi," kata Sujono, seorang warga yang berjualan kaus Bromo saat ditemui di depan Hotel Lava View, Cemorolawang, Selasa pukul 07.25 Wib (30/11/2010).

Akibat guyuran abu tipis itu sejumlah mobil awak media maupun wisatawan yang stay di hotel tersebut terlihat kotor terlapisi debu.

Abu ini juga membuat proses belajar mengajar terhambat. Anisa siswi SDN 01 Ngadisari mengatakan kalau dirinya terpaksa terlambat berangkat karena hujan abu. Meski begitu warga setempat masih terlihat tenang. Tidak banyak yang mengenakan masker.

"Hujan abu membuat rumah kotor, sehingga saya harus membantu bapak membersihkan rumah dahulu," ujarnya.

Sementara kepulan asap sulfatara bercampur abu terus keluar dari kawah Gunung Bromo dengan ketinggian hingga 800 meter, berwarna hitam pekat.

Sebelumnya, semburan abu dari Bromo lebih dominan mengarah ke Barat Daya atau Malang dan sekitarnya. Hujan abu sempat dirasakan warga Poncokusumo Malang. Begitupula di Tosari Pasuruan juga sudah siaga. Ribuan masker sudah dibagikan ke warga untuk mengantisipasi terjadinya hujan abu.
(gik/gik)

Kali Code Meluap, Rumah Warga Kebanjiran

Senin, 29/11/2010 18:27 WIB
Kali Code Meluap, Rumah Warga Kebanjiran
Bagus Kurniawan - detikNews



Yogyakarta - Kali Code yang melintas di tengah Kota Yogyakarta sore ini meluap. Luapan sudah melebihi batas tanggul sungai. Sehingga beberapa rumah warga kebanjiran hingga ketinggian lebih dari 30 centimeter.

Banjir mulai terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (29/11/2010). Beberapa jam sebelumnya, di kawasan lereng atas Gunung Merapi terutama di hulu Kali Boyong terjadi hujan deras. Di kawasan Ledok Terban, Kecamatan Gondokusuman, Ledo Jogoyudan, Kecamatan Jetis, rumah-rumah warga saat ini dikosongkan terutama yang berada di pinggir sungai.

Warga diminta mengungsi di wilayah bagian atas. Saat ini di sepanjang bantaran Kali Code mulai dari Ledok Terban sampai dengan Ledok Bintaran dan Ledok Mergansan tampak warga mulai bersiaga.

Di pinggir sungai, juga dipasang alat penerangan untuk memantau luapan air. Air yang mengalir berwarna kecoklatan dan bercampur dengan pasir pekat.

Warga Yogyakarta banyak yang berkumpul di jembatan-jembatan yang dilintasi Kali Code. Aparat kepolisian dan Satpol PP berusasha meminta mereka untuk menyingkir agar tidak mengganggu jalannya lalu lintas.


(anw/fay)

Senin, 29 November 2010

Senin, 29/11/2010 18:01 WIB
Gempa 5,4 SR Guncang Sukabumi
Anwar Khumaini - detikNews



Jakarta - Gempa bumi kembali mengguncang tanah air. Kali ini gempa berkekuatan 5,4 skala richter (SR) mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat.

Inforamsi yang dihimpun detikcom dari situs Badan Meteorologi, Kimatologi dan Geofisika (BMKG), Senin (29/11/2010), gempa terjadi pukul 17.27 WIB. Pusat gempa berada di 8.41 LS dan 106.82 BT.

Gempa dengan kedalaman 10 kilometer dari permukaan laut ini tidak berpotensi
menimbulkan tsunami.


(anw/lrn)

Gempa 6 SR Landa Sulawesi Utara

Minggu, 28/11/2010 01:25 WIB
Gempa 6 SR Landa Sulawesi Utara
Moksa Hutasoit - detikNews

Jakarta - Dalam tiga jam, sudah ada tiga gempa yang melanda Indonesia. Gempa yang ketiga ini melanda kawasan Melonguane, Sulawesi Utara.

Informasi dari BMKG, Minggu (28/11/2010), gempa ini berkekuatan 6 SR. Gempa ini terjadi pukul 01.11 WIB.

Pusat gempa berada di kedalaman 10 Km. Posisinya ada di 264 Km sebelah tenggara Melonguane, Sulawesi Utara.

Sebelumnya, pukul 23.49 WIB, gempa berkekuatan 5,3 SR mengguncang kawasan Maluku. Sedangkan sejam sebelumnya, Kepulauan Mentawai diguncang gempa berkekuatan 4,8 SR.

(mok/mok)

Gempa 5,4 SR Goncang Maluku

Senin, 29/11/2010 03:06 WIB
Gempa 5,4 SR Goncang Maluku
Elvan Dany Sutrisno - detikNews

foto
Jakarta - Gempa berkekuatan 5,4 SR menggoncang kawasan barat laut Maluku. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Berdasarkan informasi yang diperoleh detikcom dari BMKG, gempa tersebut terjadi pukul 02.45 WIB, Senin (29/11/2010). BMKG mengikusertakan informasi gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Posisi pusat gempa tersebut di 165 km barat laut Saumlaki, Maluku. Pusat gempa berada pada kedalaman 35 km di bawah laut.

Sebelumnya, pukul 00.42 WIB juga terjadi gempa di Sukabumi. Gempa tersebut berkekuatan 3,5 SR. Pusat gempa berada di darat tepatnya 1 Km sebelah selatan Sukabumi.

Gempa tersebut, menurut informasi BMKG, dirasakan hingga Cisarua. Sejumlah wilayah di Cianjur juga merasakan getaran gempa tersebut.

(van/did)

Minggu, 28 November 2010

Bromo 'Batuk', Warga Tengger Doa Bersama untuk Keselamatan

Minggu, 28/11/2010 21:44 WIB
Bromo 'Batuk', Warga Tengger Doa Bersama untuk Keselamatan
Rudiyanto - detikSurabaya



Warga Tengger Doa bersama/Rudiyanto


Probolinggo - Sekitar 150 warga Tengger menggelar doa bersama untuk keselamatan dan terhindar dari bencana letusan Gunung Bromo.

Doa digelar di depan Hotel Lava View, Dusun Cemorolawang Desa Ngadisari Kecamatan
Sukapura, Probolinggo, Minggu malam (28/11/2010).

Doa bersama yang digelar menghadap langsung Gunung Bromo itu sebagian besar diikuti warga yang tinggal di radius 3 kilometer dipimpin oleh Kepala Desa Ngadisari, Supoyo.

Mereka mengenakan busana adat dan melakukan ritual membakar kemanyan. Dalam doa bersama ini hadir pula Wakil Gubenur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Bupati Probolinggo Hasan Aminudin, Komandan Kodim 0820 Letkol TNI Hery Setiono, Kapolres Probolinggo AKBP Zulfikar serta pejabat lainnya.

Kedatangan Gus Ipul ini untuk memastikan keadaan masyarakat di lereng Gunung Bromo didampingi sejumlah pejabat Pemprov Jatim. Selain itu Ketua Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif juga datang ke Bromo.

Sejumlah persiapan posko evakuasi dan dapur umum menjadi sasaran utama dalam sidak malam ini. AKBP Zulfikar selaku Wakil ketua II Tim Tanggap Darurat Gunung Bromo melaporkan kepada Gus Ipul tentang proses pendataan ternak maupun hewan piaran warga.

Sebab jika nantinya bencana terjadi, petugas akan memprioritaskan evakuasi terhadap
masyarakat. Karena harta benda maupun hewan piaraan warga akan mendapat ganti rugi dari pemerintah Jawa Timur.

"Warga di seluruh desa di lereng Gunung Bromo ini di harapkan tidak mencemaskan
harta bendanya terutama hewan ternak. Yang terpenting nyawa harus di selamatkan.
Sedangkan hewan ternak akan di ganti oleh Pemerintah," ungkapnya.


(gik/gik)

Pengungsi Merapi di Magelang Tempati 200 Shelter

Minggu, 28/11/2010 19:34 WIB
Pengungsi Merapi di Magelang Tempati 200 Shelter
Parwito - detikNews

Magelang - Ratusan pengungsi Merapi di 3 Kecamatan Magelang, Jawa Tengah dipindahkan ke 200 shelter berstandar internasional yang telah dibangun. Shelter ini tersebar di sejumlah kecamatan.

200 shelter ini dibangun di tanah lapang, yang tersebar di 3 kecamatan. Salah satunya lapangan di Dusun Mancasan, Desa Gulon, Kecamatan Salam. Di tanah lapang ini dibangun 110 shelter. Tempat yang lain yakni di lapangan Gunung Pring, Kecamatan Muntilan, ada 33 shelter, dan Lapangan Danurejo, Desa Ngluwar, Kecamatan Ngluwar, ada 51 shelter.

Shelter yang dibangun di lapangan Gunung Pring dan Lapangan Mancasan ditempati oleh pengungsi yang berasal dari Kecamatan Srumbung dan Kecamatan Dukun. Sebelumnya, para pengungsi yang berjumlah 451 orang ini menempati Tempat Pengungsian Sementara (TPS) di SD Negeri 1 Desa Gunung Pring, Kecamatan Muntilan.

Namun karena sekolah yang ditempati akan digunakan untuk proses belajar mengajar dan ujian pertengahan tahun, para warga pun dipindahkan.

“Mereka kami pindah karena sekolahan SD Negeri 1 Gunung Pring digunakan belajar untuk persiapan ujian,” kata Ketua DPC GP Anshor Chabibullah kepada wartawan di sela-sela pemindahan warga di lokasi, Magelang, Minggu (28/11/2010)

Sementara shelter di lapangan Desa Danurejo, Kecamatan Ngluwar diberikan kepada pengungsi dari Desa Penggaron, Kecamatan Ngluwar.

Chabibullah mengatakan, shelter ini dibangun oleh pemerintah Inggris bekerjasama dengan GP Anshor

“Sebetulnya ada lebih dari 500 shelter yang akan kami bangun. Tetapi karena kendala area dan wilayah lapangan jarang, maka kami hanya bisa membangun sebanyak 200 shelter saja. Itupun di lapangan yang merupakan tanah bengkok desa,” terang Chabib.

Chabibullah menjelaskan, 1 shelter bisa dihuni sebanyak 4 hingga 5 orang pengungsi dalam satu keluarga. Shelter ini dinilai cocok sebagai tempat hunian sementara, karena bisa bertahan hingga 2 tahun.

Tiap 1 shelter, mempunyai ukuran 4 X 4 meter, dengan fasilitas 3 kamar. Salah satu kamar diperuntukkan untuk menyimpan peralatan rumah tangga. Di tiap shelter juga tersedia jerigen air yang digunakan sebagai fasilitas air minum bagi para
pengungsi. Juga ada mainan yang sudah tersedia untuk anak-anak pengungsi.

Ahmad Danuri alias Suwardi (68) salah seorang pengungsi dari Dusun Pule, Desa
Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Magelang mengatakan merasa senang menempati
shelter.

“Sekarang saya agak merasa senang, sebab di sekolahan itu digunakan untuk ujian dan kini dipindah di Lapangan Mancasan. Kalau tidak senang mau bagaimana lagi? Kadaannya senang lah,” ucap Ahmad Danuri.

Namun, Danuri tetap berharap suatu waktu bisa kembali kerumahnya. “Harapanya saya minta jangan lama-lama dan bisa cepat pulang,” harapnya.

(gun/gun)

Minggu, 28/11/2010 18:26 WIB
PVMBG: Tremor Amplitudo Gunung Bromo Meningkat Hingga 36 Mm
Rudiyanto - detikSurabaya



Kondisi Bromo Sore Ini/Ist
Probolinggo - Gunung Bromo kembali meletus pukul 14.30 WIB. Letusan kali ini tercatat sebagai yang terbesar dibandingkan letusan sebelumnya, dengan tremor amplitudo meningkat dari 25 mm menjadi 36 mm.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gede Suantika, kepada wartawan di pos pantau Gunung Bromo, Minggu (28/11/2010)

"Letusan Gunung Bromo pada Minggu memang lebih besar. Hal ini terlihat dari amplitudo yang meningkat dari 25 mm menjadi 36 mm," ujarnya.

Sedangkan asap sulfura letusan menurut Gede, mencapai ketinggian 700 - 1.200 meter.

Selain itu tambah Gede, juga terjadi gempa vulkanik dangkal terhitung sebanyak 21 kali hingga sore ini dengan material abu, pasir dan kerikil.


(bdh/bdh)

PVMBG Minta Lanud Abdulrachman Saleh Evaluasi Kejernihan Udara

Minggu, 28/11/2010 11:34 WIB
PVMBG Minta Lanud Abdulrachman Saleh Evaluasi Kejernihan Udara
Rudiyanto - detikSurabaya





Probolinggo - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta pihak Lanud Abdulrachman Saleh Malang mengevaluasi kejernian udara akibat asap Gunung Bromo yang mulai mengarah ke Malang.

"Kami minta pihak bandara mengevaluasi kejernian udara agar tidak mengganggu penerbangan," Kepala Bidang Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gede Suantika, saat ditemui di Pos Pantau Gunung Bromo, Ngadisari, Sukapura, Probolinggo,
Minggu (28/11/2010).

Menurut dia, kepulan asap hitam tebal yang terjadi sejak tanggal 26-28 November, mengarah ke barat daya tepatnya Kabupaten Malang.

Bahkan informasi yang didapatkan PVMBG sejak Minggu dini hari, kepulan asap Gunung Bromo sudah masuk ke Lanud Abdulrachman Saleh Malang.

"Kami minta instansi berwenang menganalisa terkait kebersihan udara dan kandungan udara untuk keselamaan penerbangan," katanya.

Jika tidak diantisipasi segera, lanjut dia, maka dikhawatirkan bisa mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan. Pasalnya, rumah warga di Kabupaten Malang yang berdekatan dengan Gunung Bromo sudah diimbau untuk memakai masker.

Gede juga menjelaskan bahwa pada Minggu pagi ini ada kecenderungan tekanan kepulan asap hitam tebal meningkat.

Sampai pukul 00.00 Wib - 06.00 Wib terjdi gempa vulkanik sebanyak 8 kali dengan amplitudo naik 30-40 milimeter.

"Kegiatan erupsi meningkat sampai saat ini. Mudah-mudahan seperti ini terus terjadi sehingga cepat menuju kestabilan," ujarnya.
(bdh/bdh)