Minggu, 22 April 2012

Ini Penyebab Air Telaga di Gunungkidul Susut dalam Semalam


Ini Penyebab Air Telaga di Gunungkidul Susut dalam Semalam

Iman Herdiana - Okezone
Selasa, 10 Januari 2012 16:22 wib
Telaga yang airnya hilang di Gunungkidul (Foto: Yuwono/Sindo Radio)
Telaga yang airnya hilang di Gunungkidul (Foto: Yuwono/Sindo Radio)
BANDUNG - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono menyebutkan, hilangnya air Telaga Motoendro di kecamatan Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta, disebabkan tanah dasar telaga ambles.

Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini, tanah telaga yang ambles menghubungkannya ke rongga-rongga tanah di bagian bawahnya. Selanjutnya air telaga pindah ke rongga tersebut dan bisa jadi bergabung dengan air sungai bawah tanah yang ada di bawah telaga. Surono menyebutkan, sebelum terjadi tanah ambles biasanya terjadi dentuman keras.

“Air telaga bisa saja habis karena tanah ambles, lalu ada rongga dan airnya lari ke sana,” jelasnya kepada okezone saat ditemui di sela simposium tentang gempa di Kampus ITB, Bandung, Selasa (10/1/2012).

Surono menegaskan, tidak mungkin air lenyap begitu saja. Dan secara hukum alam, air akan pindah ke tempat yang lebih rendah. Nah, tempat yang lebih rendah itu adalah melalui rongga dan menuju sungai bawah tanah. “Tidak mungkin airnya tidak lari ke sana (rongga sungai bawah tanah),” tegasnya.

Surono mengingatkan, warga Gunungkidul dan sekitarnya agar tidak panik karena hal tersebut merupakan fenomena biasa. Selain itu struktur tanah di Gunungkidul sifatnya mempunyai banyak rongga. Gunungkidul dan Wonosari juga merupakan daerah tanah kapur. “Jadi jangan heran apalagi panik, wajar saja di tanah kapur dan berongga ada fenomena tanah ambles,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, fenomena alam tanah ambles terjadi di Telaga Motoendro Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta. Di telaga yang memiliki panjang 30 meter dan lebar 15 meter itu sebelum mengalami ambles, airnya penuh. Setelah ambles, air telaga lenyap dalam semalam.

(ded)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar