VIVAnews - Dari penelitian terbaru yang dilakukan oleh Maplecroft, lembaga pengamat dan pemeringkat risiko global, diketahui bahwa satu dari 10 pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia menghadapi risiko akibat gempa atau tsunami seperti yang merusak reaktor nuklir di Fukushima, Jepang.
Yang lebih mengkhawatirkan, banyak pembangkit tersebut didirikan di negara yang kurang mampu menangani bencana dibanding Jepang.
Dari 442 instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang ada di seluruh dunia, lebih dari 10 persennya berada di kawasan yang memiliki risiko tinggi terkena gempa.
“Saat ini fasilitas nuklir milik Jepang yang terkena imbas, namun fasilitas serupa milik negara lain juga menghadapi risiko serupa,” kata Helen Hodge, analis bahaya alam Maplecroft, seperti dikutip dari The Independent, 5 April 2011.
Hodge menyebutkan, Korea Selatan, Taiwan, China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat mengoperasikan atau akan membangun fasilitas nuklir di kawasan yang berpotensi terkena tsunami. “Adapun fasilitas nuklir yang memiliki risiko ekstrim terkena gempa bisa ditemukan di kawasan barat AS, Taiwan, Armenia, Iran, dan Slovenia,” ucapnya.
Seperti diketahui, krisis nuklir akibat gempa dan tsunami di Jepang telah menimbulkan kekhawatiran seputar risiko yang diakibatkan oleh bencana alam terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh dunia.
Kekhawatiran itu membuat sejumlah negara, termasuk Italia, Swiss, dan Jerman membekukan rencana pembangunan reaktor nuklir mereka.
Bencana#BC# silih berganti tidak saja terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ummat manusia perlu berkaca diri atas apa yang sudah dan akan dilakukan....
Selasa, 05 April 2011
1 dari 10 PLTN Ada di Kawasan Rawan Bencana
1 dari 10 PLTN Ada di Kawasan Rawan Bencana
SELASA, 5 APRIL 2011, 16:17 WIB
Muhammad Firman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar