VIVAnews - Gempa bumi berkekuatan besar kembali terjadi di Jepang pada Kamis, 7 April 2010. Sedikitnya dua orang tewas, namun dapat dipastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam gempa tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, pada Jumat, 8 April 2010. Dia mengatakan bahwa pihak Kedutaan Besar RI di Jepang terus memantau keadaan warga negara Indonesia pasca gempa bumi tersebut.
"Sejauh ini tidak ada laporan WNI yang menjadi korban," ujar Natalegawa.
Gempa bumi terjadi Kamis jelang tengah malam waktu setempat. Berkekuatan 7,1 pada Skala Richter (SR) - semula diberitakan 7,4 SR - gempa itu merupakan yang terkuat sejak tragedi gempa 9 SR dan tsunami di Jepang pada 11 Maret lalu.
Hingga Jumat pagi terdapat dua warga tewas. Mereka adalah pria umur 79 tahun dan seorang perempuan berusia sekitar 60 tahun. Sebanyak 132 orang dilaporkan terluka. Episentrum gempa itu berada di lokasi yang kurang lebih sama dengan gempa 11 Maret lalu.
Pemerintah sebelumnya telah mengeluarkan peringatan untuk WNI di Jepang agar tetap waspada. Natalegawa mengatakan bahwa saat ini KBRI di Jepang senantiasa meningkatkan upaya perlindungan WNI.
"Apa yang terjadi mengingatkan kita bahwa ancaman gempa bumi masih terus menerus kita hadapi. Duta besar RI di Jepang juga terus mempertajam upaya perlindungan WNI di Jepang," ujar Natalegawa.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar