3 Mayat Korban Longsor Wonosobo Ditemukan, Total Tewas 8 Orang
Selasa, 20/12/2011 15:43 WIB
Wonosobo - Korban banjir bandang dan tanah longsor Desa Tieng Kecamatan Kejajar, Wonosobo, Jawa Tengah hanyut jauh hingga mencapai aliran Sungai Serayu di Kabupaten Banjarnegara. Tiga mayat dan satu potongan kaki perempuan yang diduga korban banjir bandang dan tanah longsor Desa Tieng, Kejajar, Wonosobo di temukan puluhan kilometer dari lokasi kejadian yaitu di sekitar Waduk PLTA Jenderal Soedirman atau yang dikenal Waduk Mrican di Kecamatan Bawang, Banjarnegara.
"Ada tiga mayat yang ditemukan. Satu laki-laki dan dua mayat perempuan. Selain itu Kita juga menemukan satu potongan kaki perempuan," kata Komandan SAR Banjarnegara, Aris Sudaryanto, kepada wartawan, Selasa (20/12/2011).
Menurut dia, mayat tersebut ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.00 WIB. Tim SAR langsung melakukan evakuasi dan menginformasikan ke Tim SAR Wonosobo untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah.
Kemungkinan terhanyutnya para korban banjir bandang Desa Tieng, Kejajar hingga memasuki aliran Sungai Serayu sudah diprediksi oleh Tim SAR. Senin (19/12/2011) sore kemarin Tim SAR melakukan pemantauan di Jembatan Demangan yang merupakan titik pertemuan alur antara Kali Putih atau Sungai Ngesong dengan Sungai Serayu. Pasalnya, sebelumnya Tim SAR juga menemukan potongan tubuh berupa potongan kaki dan kepala di Kecamatan Garung, Wonosobo.
Dengan ditemukannya sejumlah mayat tersebut berarti jumlah korban tewas menjadi delapan orang dan tiga korban lainnya masih dalam pencarian.
Sebelumnya pada Minggu (18/12) pukul 13.30 WIB. Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Dusun Tieng terjadi akibat hujan deras yang turun sejak kemarin dan mengakibatkan longsor di gunung Pakuwojo hingga masuk ke Sungai Ngesong. Karena besarnya banjir lumpur membuat Dusun Sidorejo RT 01 dan 02 RW VIII Desa Tieng luluh lantak diterjang banjir lumpur mengakibatkan 13 rumah hanyut dan 7 rumah mengalami rusak berat serta membuat 11 warganya hanyut terbawa derasnya banjir.
(anw/anw)
"Ada tiga mayat yang ditemukan. Satu laki-laki dan dua mayat perempuan. Selain itu Kita juga menemukan satu potongan kaki perempuan," kata Komandan SAR Banjarnegara, Aris Sudaryanto, kepada wartawan, Selasa (20/12/2011).
Menurut dia, mayat tersebut ditemukan oleh warga sekitar pukul 07.00 WIB. Tim SAR langsung melakukan evakuasi dan menginformasikan ke Tim SAR Wonosobo untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah.
Kemungkinan terhanyutnya para korban banjir bandang Desa Tieng, Kejajar hingga memasuki aliran Sungai Serayu sudah diprediksi oleh Tim SAR. Senin (19/12/2011) sore kemarin Tim SAR melakukan pemantauan di Jembatan Demangan yang merupakan titik pertemuan alur antara Kali Putih atau Sungai Ngesong dengan Sungai Serayu. Pasalnya, sebelumnya Tim SAR juga menemukan potongan tubuh berupa potongan kaki dan kepala di Kecamatan Garung, Wonosobo.
Dengan ditemukannya sejumlah mayat tersebut berarti jumlah korban tewas menjadi delapan orang dan tiga korban lainnya masih dalam pencarian.
Sebelumnya pada Minggu (18/12) pukul 13.30 WIB. Banjir bandang dan longsor yang terjadi di Dusun Tieng terjadi akibat hujan deras yang turun sejak kemarin dan mengakibatkan longsor di gunung Pakuwojo hingga masuk ke Sungai Ngesong. Karena besarnya banjir lumpur membuat Dusun Sidorejo RT 01 dan 02 RW VIII Desa Tieng luluh lantak diterjang banjir lumpur mengakibatkan 13 rumah hanyut dan 7 rumah mengalami rusak berat serta membuat 11 warganya hanyut terbawa derasnya banjir.
(anw/anw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar