VIVAnews - Bencana tanah longsor kembali terjadi di Provinsi Gansu, daerah pedalaman barat laut China, Jumat, 13 Agustus 2010. Peristiwa ini menewaskan 24 orang. Sebanyak 24 lainnya dinyatakan hilang.
Hujan membuat tim penyelamat sulit bekerja. Sebelumnya, tanah longsor yang dipicu banjir telah menewaskan lebih dari 1.100 orang di kawasan yang sama. Hujan diperkirakan akan tetap mengguyur Gansu dalam beberapa hari mendatang. Potensi tanah longsor di daerah sepanjang Sungai Bailong juga sangat besar.
Tenda-tenda darurat yang digunakan sebagai tempat berlindung korban dibanjiri air. Para korban yang trauma ini mengatakan, badai tersebut mengingatkan bencana pada Minggu lalu saat tiga desa di distrik Zhouqu, Provinsi Gansu, ditelan lumpur dan air.
Ratusan rumah terkubur dan hingga hari ini, jumlah korban tewas mencapai 1.144 orang. Sebanyak 600 orang di Zhouqu dinyatakan hilang.
Tanah longsor juga menerjang provinsi Sichuan di barat daya China, menewaskan lima orang dan menyebabkan 500 orang terjebak di daerah perbukitan di Mianzhu. Tidak jelas apakah ratusan orang yang terjebak itu berada dalam kondisi kelaparan atau tidak.
Pemerintah provinsi Gansu mengumumkan akan memberikan subsidi bagi keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan berjanji akan membantu membangun semua rumah pada Juni tahun depan.
Bencana banjir di China menewaskan lebih dari dua ribu orang tahun ini dan menyebabkan kerusakan senilai puluhan miliar dolar di 28 provinsi dan wilayah. (Associated Press)
Bencana#BC# silih berganti tidak saja terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ummat manusia perlu berkaca diri atas apa yang sudah dan akan dilakukan....
Jumat, 13 Agustus 2010
Longsor di China, 24 Tewas, 24 Hilang
Longsor di China, 24 Tewas, 24 Hilang
JUM'AT, 13 AGUSTUS 2010, 17:34 WIB
Muhammad Firman, Harriska Farida Adiati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar