Rabu, 11 Agustus 2010

Panasnya, Selama Ramadhan Suhu di Yogya akan Capai 33 Derajat Celcius

Rabu, 11 Agustus 2010, 14:00 WIB

 Panasnya, Selama Ramadhan Suhu di Yogya akan Capai 33 Derajat Celcius
Kota Yogyakarta di waktu malam. Selama Ramadhan, suhu di kota ini pada siang hari mencapai 33 derajat celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Selama bulan Ramadhan ini, suhu udara di hampir seluruh wilayah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diprediksikan mencapai 33 derajat celcius pada siang hari. Hal itu lantaran pada bulan puasa tahun ini bertepatan dengan puncak musim kemarau di DIY dan sekitarnya.

Prakirawan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY, Sigit Hadi Prakoso, mengatakan, pada bulan Agustus hingga awal September 2010 ini merupakan puncak musim kemarau di DIY dan sekitarnya. Akibatnya, suhu udara pada siang hari cukup panas.

"Ada awan-awan di langit Yogya, tetapi bukan mendung sehingga udara akan terasa panas. Tetapi masih normal meskipun terasa agak menyengat," ujar Sigit saat dihubungi, Rabu (11/8).

Menurut Sigit, akibat pengaruh La Nina, musim kemarau yang terjadi di DIY dan sekitarnya hanya terjadi dalam waktu empat bulan. Yaitu sejak awal Juni hingga akhir September mendatang. Bahkan pada bulan Juni hingga Juli lalu, musim kemarau di DIY merupakan musim kemarau basah karenanya banyak curah hujan masih jatuh di atas udara Yogya meskipun kapasitasnya di bawah 50 milimeter per jam. "Suhu udara hingga September mendatang rata-rata 33 derajat celcius. Tetapi pada Oktober suhu udara bisa mencapai 35 derajat celcius," jelasnya.

Meskipun begitu, kata Sigit, pada akhir September musim hujan sudah mulai terjadi. Sehingga suhu udara hingga setinggi itu akan jarang terjadi karena awan-awan mendung akan banyak berkumpul pada bulan Oktober tersebut yang kemudian disertai hujan.

Karena musim kemarau yang hanya empat bulan, maka meskipun bersamaan dengan puncak musim kemarau pada bulan Ramadhan ini, masyarakat yang hidup di daerah tandus tidak akan kekurangan atau kesulitan air. Air hujan yang ditampung selama musim hujan kemarin diyakini masih mencukupi masyarakat di wilayah tandus seperti di Gunung kidul hingga akhir Ramadhan nanti.

Red: Endro Yuwanto
Rep: Yulianingsih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar