VIVAnews - Pada dua tahun yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa penyakit Influenza A (H1N1) sudah berstatus pandemi. Artinya, wabah penyakit dengan nama populer flu babi tersebut saat itu sudah menjalar dengan cepat ke berbagai negara.
Menurut kantor berita Associated Press, pengumumkan itu disampaikan Direktur Jenderal WHO, Margaret Chan, di Jenewa Kamis malam 11 Juni 2009 waktu setempat. Pandemi atau level 6 merupakan status siaga tertinggi yang dinyatakan WHO atas suatu wabah penyakit.
Itu merupakan kali pertama dalam 41 terakhir WHO menyatakan wabah penyakit berada dalam status pandemi. Kendati demikian, flu babi bukan berarti dinyatakan lebih berbahaya, hanya penyebarannya kini sudah tak tertahankan.
"Dunia kini memasuki periode awal pandemi influensa pertama di abad ke-21," kata Chan. Saat itu, menurut data WHO, flu babi telah menewaskan 144 penderita di manca negara.
Di sejumlah negara, jumlah penderita flu babi telah mencapai ribuan jiwa. Pejabat WHO urusan wabah flu, Keiji Fukuda, mengungkapkan bahwa di Australia saja sudah terdapat lebih dari 1.300 kasus. Sedangkan Cile saat itu sudah mencapai hampir 1.700 kasus.
Penyebaran flu juga menyebar luas ke Amerika, Eropa, dan Jepang.
Hingga awal 2010, wabah itu telah menewaskan sekitar 17.000 jiwa di mancanegara. Namun, pada 10 Agustus 2010, WHO mencanangkan bahwa pandemi flu babi telah berakhir. Masalah penularan flu di penjuru dunia telah turun ke tingkat normal.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar