Pengungsi Letusan Lokon Terus Bertambah
Menurut data terakhir, kini terdapat 4.692 pengungsi yang tersebar di 6 pos pengungsian.
VIVAnews – Aktivitas Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara, masih tetap tinggi. Dini hari tadi, terjadi dua letusan lagi di Lokon, yang mengakibatkan asap kelabu tebal membumbung tinggi. Pengungsi yang telah berjumlah ribuan pun, sampai saat ini masih terus bertambah.
Berdasarkan data terakhir yang diterima dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, pada pukul 09.15 WIB, Sabtu 16 Juli 2011, jumlah pengungsi saat ini mencapai 4.692 jiwa. “Laki-laki 2.417 orang, dan perempuan 2.275 orang. Terdiri dari 1.352 Kepala Keluarga yang tersebar di 6 pos pengungsian,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Letusan pertama Lokon dini hari tadi terjadi pada pukul 02.47 Wita, dengan ketinggian asap mencapai 800 meter. Sementara letusan kedua Lokon terjadi pada pukul 05.15 Wita, dengan ketinggian asap mencapai 300 meter dari kawah Tompaluan.
Kawasan Rawan Bencana I ditetapkan pada radius 5 km dari potensi jatuhan batu pijar dan debu pekat, sedangkan KRB II ditetapkan pada radius 3,5 km dari potensi awan panas dan lahar. Masyarakat yang menghuni KRB I berjumlah sekitar 28 ribu orang, dan di KRB II sekitar 12 ribu orang.
Penanganan tanggap darurat telah dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Tomohon, dengan didukung BNPB dan BPBD Sulut, serta instansi terkait. BNPB telah memberikan bantuan dana siap pakai Rp300 juta, logistik, peralatan senilai Rp200 juta, dan pendampingan personel.
Tidak ada korban jiwa yang terdampak langsung akibat erupsi. Satu orang yang meninggal dunia pada 12 Juli pukul 23.15 Wita, disebabkan serangan jantung dan jatuh di kamar mandi. Sebagai catatan, karakter Lokon mirip dengan Gunung Merapi yang meletus hebat pada akhir 2010 lalu. Keduanya sama-sama menyemburkan awan panas mematikan yang dikenal dengan sebutan wedhus gembel.
Pada 27 November 1969, Gunung Lokon pernah meletus dan memuntahkan wedhus gembel serta gugusan abu. Sementara pada 1991, material yang dikeluarkan Lokon menimbun ribuan rumah penduduk. Korban nyawa pun jatuh. Seorang pendaki gunung asal Swiss, Vivian Clavel, menjadi korban keganasan Lokon. Ia tewas dan jasadnya tak ditemukan hingga kini karena tertimbun debu. (umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar