Lapan: Benda Asing Jatuh di Bima Meteorit
Selasa, 4 Mei 2010 - 10:54 wib
Muhammad Saifullah - Okezone

(Foto: Yudha Hendrawan/RCTI)
JAKARTA- Benda asing yang jatuh di pegunungan Wawo, Bima, Nusa Tengara Barat (NTB), Senin 3 Mei, tadi malam, kemungkinan besar adalah meteorit, karena tidak tercatat ada sampah antariksa yang jatuh pada saat itu.
Demikian disampaikan peneliti utama astronomi dan astrofisika Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Jamaluddin kepada okezone di Jakarta, Selasa (4/5/2010). “Di katalog, tidak ada sampah antariksa yang jatuh pada tanggal itu, jadi kemungkinan besar meteorit,” ungkapnya.
Seperti diketahui, benda jatuh di Bima tadi malam memunculkan ledakan dua kali dan mengeluarkan cahaya warna-warni, sebelum mendarat ke tanah.
Sebuah lubang berdiameter 50 x 50 cm dengan kedalaman lebih dari dua meter ditemukan warga setempat tidak lama setelah terdengar ledakan. Pepohonan yang ada di sekitar lokasi bekas ledakan mengering.
Syaiful, saksi mata kejadian, menyebutkan, saat jatuh benda tersebut mengeluarkan suara dentuman keras dan mengeluarkan cahaya aneh yang terlihat dari Desa Ntori, desa terdekat yang berjarak sekira 1,5 kilometer dari pegunungan Wawo.
Menurut Syaiful sebelum jatuh dia melihat benda itu seperti terbang dari langit dengan kecepatan tinggi dan jatuh meledak mengeluarkan cahaya kuning kemerahan menerangi hampir seluruh pegunungan Wawo. Bahkan, sebuah kabel listrik yang ada di sekitar lokasi, putus dihantam benda itu.
"Dia turun seperti kilat dan meledak. Ada cahaya dan hawa panas sampai ke dekat saya, bahkan mobil-mobil sampai berhenti,” kata Syaiful.
Hingga Selasa (4/5/2010) pagi tadi, warga dari berbagai daerah masih berbondong melihat bekas ledakan benda yang diduga meteorit itu. Beberapa warga bahkan sempat berebut mengambil bongkahan batu hitam gemerlap seperti berlapis kaca itu.
Thomas menegaskan, pihak Lapan belum berencana berangkat ke lokasi jatuhnya meteorit di Bima, karena pertimbangan aspek urgensi.
“Kalau datang ke sana objeknya (batu meteorit) sudah tidak ada, tidak aspek yang harus diteliti. Kedua karena meteor jatuh di tempat terbuka dan hanya menimbulkan lubang di tanah. Hal itu berbeda dengan yang di Duren Sawit. Ada aspek lain yang menarik, kenapa bisa seperti itu. Jatuh di permukiman,” terangnya.(ful)
http://news.okezone.com/read/2010/05/04/340/329033/340/lapan-benda-asing-jatuh-di-bima-meteorit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar