Perairan Pantai Kuta Masih Aman
Jumat, 15 Januari 2010 10:26 WIB
REUTERS/Murdani Usman
DENPASAR--MI:Kawasan Pantai Kuta, Bali, masih dinyatakan aman bagi wisatawan yang ingin berendam apalagi sekadar berbasah-basahan atau bermain di air, termasuk menggunakan papan selancar karena ombaknya tergolong normal.
"Tidak pernah ada penutupan atau pelarangan bagi pengunjung. Saat musim ombak besar dengan ketinggian tiga hingga empat meter pada April hingga Juli lalu, kami juga tidak melakukan penutupan. Apalagi sekarang ombaknya hanya satu hingga 1,5 meter," kata Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung I Made Suparka, Jumat (15/1).
Menurutnya selama bendera merah-kuning dipasang di salah satu tujuan favorit wisata air di Bali itu, maka wisatawan diperbolehkan bermain di air, berendam, berselancar (surfing) atau bahkan berenang. Fasilitas untuk bilas atau mandi di deretan pinggir pantai dekat jalan raya, juga tetap beroperasi seperti biasa, guna melayani wisatawan untuk membersihkan diri setelah bermain di air, berselancar, berendam atau berenang.
Wisatawan dilarang bermain dan berendam di perairan, apalagi berenang ke tengah, hanya pada perairan tertentu di antara dua bendera berwarna merah, karena arusnya deras. "Meskipun masih tergolong aman, kami tetap selalu siaga untuk menjaga keselamatan wisatawan. Sekitar 68 personel siaga sejak dari Pantai Kuta, Legian, hingga Seminyak. Ditambah personel lain yang siap di kantor, jumlahnya sekitar 50 orang," katanya.
Ia menjelaskan, meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar di Tuban memperkirakan terjadi ombak besar di laut selatan Pulau Bali, namun di Kuta dan sekitarnya masih tergolong aman. Hanya saja, katanya, saat ini memang ada gangguan pasir yang seringkali terbawa angin. Namun, pada saat hujan dan pasir basah, hal itu tidak terjadi.
Sementara Ketua Satgas Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna mengatakan bahwa di tengah membanjirnya sampah yang terbawa arus air laut di Kuta, para pedagang dan penyedia jasa di pantai itu ditata dalam upaya meningkatkan kenyamanan wisatawan. "Penataan para pedagang dan penyedia jasa dilakukan Desa Adat Kuta selaku pengelola pantai. Kami berharap kondisi dan suasana pantai bisa lebih nyaman," katanya. (Ant/OL-06)
"Tidak pernah ada penutupan atau pelarangan bagi pengunjung. Saat musim ombak besar dengan ketinggian tiga hingga empat meter pada April hingga Juli lalu, kami juga tidak melakukan penutupan. Apalagi sekarang ombaknya hanya satu hingga 1,5 meter," kata Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung I Made Suparka, Jumat (15/1).
Menurutnya selama bendera merah-kuning dipasang di salah satu tujuan favorit wisata air di Bali itu, maka wisatawan diperbolehkan bermain di air, berendam, berselancar (surfing) atau bahkan berenang. Fasilitas untuk bilas atau mandi di deretan pinggir pantai dekat jalan raya, juga tetap beroperasi seperti biasa, guna melayani wisatawan untuk membersihkan diri setelah bermain di air, berselancar, berendam atau berenang.
Wisatawan dilarang bermain dan berendam di perairan, apalagi berenang ke tengah, hanya pada perairan tertentu di antara dua bendera berwarna merah, karena arusnya deras. "Meskipun masih tergolong aman, kami tetap selalu siaga untuk menjaga keselamatan wisatawan. Sekitar 68 personel siaga sejak dari Pantai Kuta, Legian, hingga Seminyak. Ditambah personel lain yang siap di kantor, jumlahnya sekitar 50 orang," katanya.
Ia menjelaskan, meskipun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar di Tuban memperkirakan terjadi ombak besar di laut selatan Pulau Bali, namun di Kuta dan sekitarnya masih tergolong aman. Hanya saja, katanya, saat ini memang ada gangguan pasir yang seringkali terbawa angin. Namun, pada saat hujan dan pasir basah, hal itu tidak terjadi.
Sementara Ketua Satgas Pantai Kuta, I Gusti Ngurah Tresna mengatakan bahwa di tengah membanjirnya sampah yang terbawa arus air laut di Kuta, para pedagang dan penyedia jasa di pantai itu ditata dalam upaya meningkatkan kenyamanan wisatawan. "Penataan para pedagang dan penyedia jasa dilakukan Desa Adat Kuta selaku pengelola pantai. Kami berharap kondisi dan suasana pantai bisa lebih nyaman," katanya. (Ant/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar