Sabtu, 16 Januari 2010

NTT Dilanda Cuaca Ekstrim

NTT Dilanda Cuaca Ekstrim
Sabtu, 16 Januari 2010 20:22 WIB
Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini dilanda cuaca ekstrim berupa hujan deras, angin kencang, disertai petir dan angin puting beliung, sehingga masyarakat diminta untuk waspada.

"Keadaan cuaca ini sangat berbahaya bagi pelayaran, sehingga perlu lebih diwasdapai pula oleh semua armada pelayaran yang melintas di wilayah perairan NTT," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Metereologi El Tari Kupang Agus T Iswahjuanto di Kupang, Sabtu (16/1).

Ia menjelaskan, angin puting beliung berkecepatan di atas 45 kilometer (km) per jam yang datangnya sulit diramalkan terjadi secara sporadis dalam waktu sesaat.

"Curah hujan yang cukup lebat terjadi di seluruh wilayah NTT ini kemungkinan besar akan terjadi banjir dan tanah longsor sehingga dapat menganggu aktivitas dan mengancam keselamatan," katanya.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil foto citra satelit, hingga tiga hari ke depan, NTT masih dilanda cuaca ekstrim. Hal itu terjadi karena adanya daerah pumpunan angin yang memanjang dari Laut Jawa hingga Laut Banda yang berpengaruh terhadap proses pertumbuhan awan yang memicu terjadinya hujan di wilayah Indonesia bagian selatan.

Ia menambahkan, kondisi suhu muka air laut di wilayah perairan Indonesia masih cukup hangat sehingga suplai uap air laut masih cukup bagi pertumbuhan awan-awan hujan.

Agus mengemukakan, kelembaban udara di wilayah Indonesia di atas 80% di lapisan 850 milibar (mb) dan dibawah 60% di lapisan 700 mb.

Secara nasional wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang adalah Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung dan wilayah Lampung di pesisir barat Sumatra bagian selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Jawa bagian barat dan utara, Sulawesi bagian tengah, barat dan selatan, Bali bagian utara, NTT dan NTB, Maluku Tengah dan Tenggara, Papua bagian barat dan utara, juga dilanda cuaca ekstrim.

Sementara itu, di perairan NTT tinggi gelombang berkisar antara tuga hingga 3,5 meter sehingga sangat membahayakan keselamatan armada pelayaran yang melintas di wilayah perairan tersebut.

"Para nelayan dan kapal-kapal feri diharapkan tetap waspada, karena keadaan gelombang laut saat ini sangat tidak bersahabat," kata Agus.

PT Feri Indonesia cabang Kupang telah menghentikan semua armada pelayarannya sejak awal pekan ini, karena keadaan gelombang laut yang tidak bersahabat untuk melayani lintas penyeberangan jauh di NTT. (Ant/OL-01)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar