VIVAnews - Badan meteorologi China kembali mengeluarkan peringatan bahaya gelombang panas saat temperatur tinggi masih terjadi di kawasan utara negara itu, termasuk di Ibukota Beijing, Rabu, 28 Juli 2010. Gelombang panas itu juga berpotensi terus meningkat.
Suhu udara diprediksi mencapai 38 derajat Celcius, atau bahkan lebih tinggi, baik di Beijing dan di wilayah-wilayah lain seperti Tianjin, Hebei, Shanxi, Xinjiang, dan Mongolia Pedalaman.
"Cuaca yang panas dan lembap masih akan terjadi hingga Jumat. Hujan akan mendinginkan udara pada akhir pekan," kata ketua Stasiun Meteorologi Beijing Sun Jisong, seperti dikutip dari laman kantor berita pemerintah, Xinhua. Stasiun Meteorologi Beijing mengeluarkan peringatan "lampu kuning" dalam menanggapi gelombang panas ini.
Peringatan ini merupakan yang kedua dalam satu bulan terakhir. Kebijakan itu dikeluarkan saat puluhan ribu warga China justru juga berjuang mengatasi banjir terburuk dalam satu dekade terakhir.
Beijing bahkan mengalami musim panas terlama dalam sepuluh tahun ini dengan temperatur harian mencapai 35 derajat Celcius selama sepuluh hari berturut-turut.
Cuaca ekstrim ini tidak hanya menyebabkan orang-orang terserang penyakit yang ditimbulkan karena suhu tinggi, tetapi juga berpengaruh pada pertanian. Mongolia Pedalaman adalah daerah yang paling parah terkena dampak gelombang panas.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar