Sabtu, 07 Agustus 2010

Status waspada Propinsi Sindh

Sabtu, 07/08/2010 03:56 WIB
Status waspada Propinsi Sindh
BBCIndonesia.com - detikNews
Banjir Pakistan

Pakistan menyatakan dalam keadaan waspada ketika banjir yang telah menghancurkan wilayah utara mulai mencapai propinsi Sindh di bagian selatan negara itu.

Pihak berwenang telah mengungsikan lebih dari 500.000 orang yang tinggal di dekat sungai Indus ketika ratusan desa digenangi banjir.

Bencana banjir terburuk dalam 80 tahun di negara ini telah menewaskan setidaknya 1.600 orang dan 12 juta warga menjadi korban.

Badan meteorologi Pakistan memperkirakan hujan lebat akan kembali turun di propinsi Khyber-Pakhtunkhwa yang merupakan wilayah yang paling terkena dampak bencana ini.

Saat ini musim hujan baru berlangsung setengah jalan dari periodenya.

Otoritas Manajemen Bencana Pakistan mengatakan seluruh helikopter yang dikerahkan untuk mengirim bantuan dan menyelamatkan warga yang terjebak di barat laut Pakistan tidak dioperasikan karena cuaca yang buruk.

TOLAK KRITIK

Sementara itu, Presiden Pakistan Asif Ali Zardari menolak kritik bahwa dia seharusnya kembali dari kunjungan ke luar negeri yang diperpanjang.

Banjir Pakistan

Dalam wawancara dengan BBC, Zardari mengatakan kabinetnya terlibat langsung dalam upaya bantuan dan dia terus mendapat informasi mengenai situasi terakhir.

"Saya adalah orang yang menyerahkan seluruh kekuasaan presiden ke parlemen. Saat ini parlemen dalam masa sidang - demikian juga Senat. Ini adalah tanggungjawab perdana menteri dan dia memenuhi tugasnya itu."

Presiden mengatakan telah mendapat janji bantuan dari negara-negara yang dikunjungi -Uni Emirat Arab, Prancis dan Inggris.

Dalam pidato di televisi, Perdana menteri Gilani, menyebut bencana banjir ini adalah yang terburuk sejak negara ini berdiri 63 tahun lalu dan dia meminta bantuan.

"Saya meminta masyarakat internasional mendukung dan membantu Pakistan mengatasi penderitaan yang dialami warga korban banjir," ujarnya.

Data resmi menunjukkan 650.000 rumah hancur, lahan pertanian seluas 557.000 hektar dilanda banjir dan lebih dari 10.000 sapi mati.

Seorang pejabat dari Kantor PBB urusan Bantuan Kemanusiaan, OCHA, mengatakan kepada BBC bahwa karena panen yang gagal akibat banjir ini sebagian warga Pakistan kemungkinan terpaksa menggantungkan diri pada bantuan pangan selama musim dingin.

Dia mengatakan prioritas utama bagi korban adalah air bersih dan bantuan medis.

(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar