Badai hambat upaya penyelamatan di Joplin
BBCIndonesia.com - detikNews
Badai dan petir telah menghambat upaya pencarian dan penyelamatan di Joplin, kota di negara bagian Missouri yang dihantam tornado.
Sedikitnya 89 orang tewas sementara ratusan lain luka-luka dan pihak berwenang memperkirakan jumlah korban jiwa maupun yang cedera masih akan bertambah.
Upaya pencarian korban yang selamat dari pintu ke pintu sudah dimulai Senin pagi waktu setempat namun diperkirakan akan lebih lambat karena badai yang masih menyerang.
Selain itu juga muncul kekhawatiran kabel listrik yang jatuh serta risiko yang diakibatkan kebocoran gas, yang menyebabkan kebakaran di beberapa tempat sepanjang malam.
Seorang pejabat di Joplin, Mark Rohr, mengatakan tornado menghantam kota di jalur sekitar sepanjang 10 km dan selebar hampir 800 m, dengan menghancurkan bangunan yang dilewati, termasuk merusak sebuah rumah sakit.
Tornado juga merusak saluran listrik dan telepon, sehingga sebagian kota itu gelap gulita dan terputus dari bagian lain.
Palang Merah sudah mendirikan tempat penampungan di Universitas Missouri di Joplin untuk para korban serta mengerahkan kenderaan tanggap darurat.
Bulan lalu, tornado dan badai menewaskan sedikitnya 350 orang di Alabama dan enam negara bagian lagi di wilayah Selatan.
KEADAAN DARURAT
Gubernur Missouri, Jay Nixon, sudah menyatakan keadaan darurat dan memperingatkan rangkaian badai masih dalam perjalanan.
"Kami mengerahkan setiap lembaga dan sumber daya yang tersedia untuk menjaga keselamatan keluarga Missouri, mencari orang yang hilang dan memberikan layanan kesehatan darurat serta memulai proses pemulihan."
Dia meminta agar warga tetap waspada mengikuti perkembangan cuaca dan mematuhi instruksi yang diberikan.
Sebagian wilayah selatan kota Joplin -yang berpenghuni 50.000- dilaporkan rata dengan tanah.
Sirene peringatan berbunyi sekitar 20 menit sebelum tornado dan badai menghantam.
Seorang wartawan lokal, Jeff Lehr, mengatakan awalnya dia mendengar jendelanya bergetar dan pecah.
"Setelah itu anda bisa mendengar semuanya tercabut. Atap tercabut dari rumahku dan juga rumah-rumah lainya. Aku ke luar dan tidak ada yang tertinggal," tuturnya kepada kantor berita AP.
Warga Joplin lainnya, Tom Rogers, mengatakan rumahnya hancur.
"Kami mendengar suara sirene yang kedua. Tiba-tiba semuanya jatuh ke kami. Kami angkat kepala dan tidak ada yang tertinggal."
Sekitar 100 pasien dari rumah sakit di Joplin harus dievakuasi karena tornado juga merusak rumah sakit tersebut.
(bbc/bbc)
Sedikitnya 89 orang tewas sementara ratusan lain luka-luka dan pihak berwenang memperkirakan jumlah korban jiwa maupun yang cedera masih akan bertambah.
Upaya pencarian korban yang selamat dari pintu ke pintu sudah dimulai Senin pagi waktu setempat namun diperkirakan akan lebih lambat karena badai yang masih menyerang.
Selain itu juga muncul kekhawatiran kabel listrik yang jatuh serta risiko yang diakibatkan kebocoran gas, yang menyebabkan kebakaran di beberapa tempat sepanjang malam.
Seorang pejabat di Joplin, Mark Rohr, mengatakan tornado menghantam kota di jalur sekitar sepanjang 10 km dan selebar hampir 800 m, dengan menghancurkan bangunan yang dilewati, termasuk merusak sebuah rumah sakit.
Tornado juga merusak saluran listrik dan telepon, sehingga sebagian kota itu gelap gulita dan terputus dari bagian lain.
Palang Merah sudah mendirikan tempat penampungan di Universitas Missouri di Joplin untuk para korban serta mengerahkan kenderaan tanggap darurat.
Bulan lalu, tornado dan badai menewaskan sedikitnya 350 orang di Alabama dan enam negara bagian lagi di wilayah Selatan.
KEADAAN DARURAT
Gubernur Missouri, Jay Nixon, sudah menyatakan keadaan darurat dan memperingatkan rangkaian badai masih dalam perjalanan."Kami mengerahkan setiap lembaga dan sumber daya yang tersedia untuk menjaga keselamatan keluarga Missouri, mencari orang yang hilang dan memberikan layanan kesehatan darurat serta memulai proses pemulihan."
Dia meminta agar warga tetap waspada mengikuti perkembangan cuaca dan mematuhi instruksi yang diberikan.
Sebagian wilayah selatan kota Joplin -yang berpenghuni 50.000- dilaporkan rata dengan tanah.
Sirene peringatan berbunyi sekitar 20 menit sebelum tornado dan badai menghantam.
Seorang wartawan lokal, Jeff Lehr, mengatakan awalnya dia mendengar jendelanya bergetar dan pecah.
"Setelah itu anda bisa mendengar semuanya tercabut. Atap tercabut dari rumahku dan juga rumah-rumah lainya. Aku ke luar dan tidak ada yang tertinggal," tuturnya kepada kantor berita AP.
Warga Joplin lainnya, Tom Rogers, mengatakan rumahnya hancur.
"Kami mendengar suara sirene yang kedua. Tiba-tiba semuanya jatuh ke kami. Kami angkat kepala dan tidak ada yang tertinggal."
Sekitar 100 pasien dari rumah sakit di Joplin harus dievakuasi karena tornado juga merusak rumah sakit tersebut.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar