VIVAnews - Badai tornado menerpa kota Joplin, negara bagian Missouri, Amerika Serikat, membuat sepertiga kota tersebut hancur lebur. Belum dikeluarkan jumlah korban tewas, namun diduga korban mencapai puluhan orang.
Dilansir dari laman Associated Press, Senin, 23 Mei 2011, badai terjadi pada Minggu malam waktu setempat. Angin kencang membuat semua yang dilaluinya hancur, beberapa puing bahkan terbawa angin hingga 112 kilometer jauhnya.
Rumah-rumah yang kebanyakan terbuat dari kayu runtuh, mobil-mobil terbalik terbawa angin, dan pohon-pohon tercabut dari akarnya. Jalanan masih sulit diakses karena banyaknya reruntuhan yang menutupi hampir seluruh ruas jalan. Jalur komunikasi juga putus, menyulitkan proses penyelamatan.
"Bisa saya katakan sekitar 75 persen kota sudah musnah," ujar Kathy Dennis dari Palang Merah AS.
Belum ada laporan resmi korban tewas dari pemerintahan lokal kota Joplin. Namun, APmendapatkan kabar sebanyak 24 orang dipastikan tewas. Dikonfirmasi, juru bicara kota Joplin, Lynn Onstot, mengatakan korban diperkirakan lebih dari itu.
"Kami khawatir jumlahnya lebih dari itu, 24 orang hanyalah perkiraan jumlah minimal," ujar Onstot.
Onstot mengatakan bahwa badai yang terjadi kemarin lebih parah dibandingkan badai serupa bulan lalu di wilayah selatan AS yang menewaskan 300 orang. Dia mengatakan bahwa badai tornado menghantam sebuah rumah sakit yang dipenuhi pasien, sebuah toko konstruksi, beberapa pusat bisnis dan restoran.
Keith Stammer, kepala tim penyelamat mengatakan bahwa sedikitnya 2.000 gedung rusak di kota berpenduduk 50.000 orang tersebut. Terparah terkena badai adalah rumah sakit St. John Regional Medical Center.
"Jika kau melihat gambar akibat Perang Dunia II, kerusakan akibat badai persis seperti di gambar itu," ujar kepala sekolah Joplin yang runtuh, Kerry Sachetta.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar