Ribuan Rumah di Trenggalek Disapu Banjir Bandang
Kamis, 6 Mei 2010 - 01:14 wib
TRENGGALEK- Enam desa di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, diterjang banjir bandang pada Rabu (5/5/2010) sore.
Informasi yang dihimpun, air yang berasal dari hujan itu telah merendam rumah warga yang diperkirakan mencapai ribuan kepala keluarga (KK). Bahkan luapan yang berasal dari mata air Gunung Kembar Desa Tawing tersebut telah menenggelamkan ruas jalan hingga satu meter lebih. Enam desa yang terendam ini adalah Karangturi, Munjungan, Tawing, Masaran, Craken, dan Bendoroto.
Menurut keterangan Fatkul Hadi, salah satu warga Munjungan, hujan deras itu juga mengakibatkan longsor di sejumlah tebing, termasuk merusak jembatan desa. “Bahkan beberapa longsoran menutup ruas jalan yang menghubungkan wilayah Munjungan dengan desa di sekitarnya, “ujarnya kepada wartawan.
Sejauh ini belum ada informasi adanya korban jiwa maupun luka, Sebelum musibah yang pertama kali terjadi ini, hujan turun sejak siang hari. Karena sebagian besar hutan di kawasan Munjungan telah gundul, air yang jatuh ke tanah langsung meluncur ke dataran lebih rendah.
Wilayah Munjungan secara geografis berada daerah dataran tinggi pegunungan. Wilayah ini tepatnya di sebelah selatan Kota Trenggalek. Akibat limpahan air dalam jumlah besar itu sejumlah sungai di sekitar Munjungan kemungkinan tidak mampu menampung.
Sekira pukul 15.00 WIB, menurut Fatkul, air mulai menggenangi rumah warga, termasuk menenggelamkan sejumlah ruas jalan. Karena ketakutan, sejumlah warga mulai melakukan kegiatan pengungsian. Terutama perempuan, manula dan anak-anak.
Namun tidak sedikit warga yang bertahan di dalam rumah. Mengingat tidak ada laporan waduk yang jebol, banjir bandang ini murni berasal dari tidak terbendungnya air hujan. “Sejauh ini pemerintah belum mengambil tindakan. Sebab hujan terus turun dan tentunya ketinggian air akan terus naik,” papar Fatkul.
(Solichan Arif/Koran SI/ful)
Informasi yang dihimpun, air yang berasal dari hujan itu telah merendam rumah warga yang diperkirakan mencapai ribuan kepala keluarga (KK). Bahkan luapan yang berasal dari mata air Gunung Kembar Desa Tawing tersebut telah menenggelamkan ruas jalan hingga satu meter lebih. Enam desa yang terendam ini adalah Karangturi, Munjungan, Tawing, Masaran, Craken, dan Bendoroto.
Menurut keterangan Fatkul Hadi, salah satu warga Munjungan, hujan deras itu juga mengakibatkan longsor di sejumlah tebing, termasuk merusak jembatan desa. “Bahkan beberapa longsoran menutup ruas jalan yang menghubungkan wilayah Munjungan dengan desa di sekitarnya, “ujarnya kepada wartawan.
Sejauh ini belum ada informasi adanya korban jiwa maupun luka, Sebelum musibah yang pertama kali terjadi ini, hujan turun sejak siang hari. Karena sebagian besar hutan di kawasan Munjungan telah gundul, air yang jatuh ke tanah langsung meluncur ke dataran lebih rendah.
Wilayah Munjungan secara geografis berada daerah dataran tinggi pegunungan. Wilayah ini tepatnya di sebelah selatan Kota Trenggalek. Akibat limpahan air dalam jumlah besar itu sejumlah sungai di sekitar Munjungan kemungkinan tidak mampu menampung.
Sekira pukul 15.00 WIB, menurut Fatkul, air mulai menggenangi rumah warga, termasuk menenggelamkan sejumlah ruas jalan. Karena ketakutan, sejumlah warga mulai melakukan kegiatan pengungsian. Terutama perempuan, manula dan anak-anak.
Namun tidak sedikit warga yang bertahan di dalam rumah. Mengingat tidak ada laporan waduk yang jebol, banjir bandang ini murni berasal dari tidak terbendungnya air hujan. “Sejauh ini pemerintah belum mengambil tindakan. Sebab hujan terus turun dan tentunya ketinggian air akan terus naik,” papar Fatkul.
(Solichan Arif/Koran SI/ful)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar