Rabu, 23 Juni 2010

17 Warga Tewas, 2.556 Rumah Rusak Berat

Senin, 21/06/2010 12:43 WIB
Gempa Papua 7,1 SR
Stafsus Presiden: 17 Warga Tewas, 2.556 Rumah Rusak Berat
Djoko Tjiptono - detikNews

Jakarta - Gempa 7,1 SR pada Rabu 16 Juni yang mengguncang Papua tak hanya menyebabkan belasan orang tewas. Bencana alam tersebut juga membuat 2.556 rumah warga rusak berat dam 866 lainnya rusak ringan.

Demikian disampaikan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, dalam perbincangan dengan detikcom, Senin (21/Juni/2010).

"Data yang kita terima sementara ini korban tewas 17 orang, masing-masing 2 orang di Kecamatan Yapen Selatan dan 15 di Kecamatan Ankaesera," ujar Andi.

Andi menambahkan, sebanyak 2.556 bangunan rumah warga rusak berat dan 866 lainnya rusak sedang. Kondisi ini memaksa sedikitnya 4.606 warga korban gempa mengungsi.

Gempa juga merusak instalasi air minum sepanjang 27 km, 33 rumah ibadah, dan puluhan sekolah. 3 Pelabuhan yang berada di kawasan tersebut juga ikut terkena dampak gempa.

"Untuk sementara penanganan dampak gempa masih bisa diatasi oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat. Namun demikian, kita terus melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait untuk memantau perkembangan di sana," ungkap Andi.

Jangan Anggap Remeh Gempa


Andi kembali menegaskan perlunya segera dibentuk Komite Nasional Gempa. Hal ini mengingat sebagian besar wilayah Indonesia memang rawan bencana alam tersebut.

"Gempa tidak bisa lagi dianggap remeh. Sampai saat ini belum ada teknologi yang bisa meramal kapan akan terjadi gempa. Namun dari berdasarkan data statistik yang sedang kita kaji, kemungkinan terjadinya gempa bisa diprediksi. Statistik gempa menunjukkan ada gempa di Indonesia menunjukan pengulangan dalam waktu tertentu," ungkap Andi.

Andi menambahkan, pihaknya juga akan menggandeng tim dari Harvard University untuk mengadakan pelatihan kepemimpinan saat bencana. Kegiatan ini akan diikuti berbagai kepala daerah di Indonesia.

"Kita harapkan melalui, para pimpinan daerah dapat bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana di wilayahnya masing-masing," ungkap Andi.
(djo/ndr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar