Kamis, 17 Juni 2010

Pohon di Hutan Amazon Ditebangi, Malaria Meningkat

Kamis, 17/06/2010 05:59 WIB
Pohon di Hutan Amazon Ditebangi, Malaria Meningkat
Mega Putra Ratya - detikNews

Hutan Amazon (Foto:treehugger.com)
Washington - Penebangan hutan di Amazon ternyata berdampak pada tingginya populasi nyamuk dan meningkatnya penyakit Malaria. Para peneliti Amerika Serikat (AS) menemukan kasus malaria di satu wilayah di Brasil meningkat 48 persen setelah 4,2 persen pohonnya ditebang.

Hasil penelitian mereka tersebut diterbitkan di jurnal Emerging Infectious Diseases. Hasil penelitian tersebut menunjukkan hubungan antara menebang pohon, peningkatan jumlah nyamuk dan infeksi pada manusia.

"Tampaknya deforestasi yang merupakan salah satu faktor ekologi awal yang dapat memicu epidemi malaria," kata Sarah Olson dari University of Wisconsin, seperti dikutip dari
Reuters , Kamis (17/6/2010).

Para ahli khawatir bahwa kerusakan Hutan Amazon, Brasil dapat mengubah siklus iklim. Kebakaran hutan yang kerap terjadi dan menghanguskan ribuan hektar pohon merupakan penyebab utama deforestasi.

Sejak 1998 hingga 2007 sedikitnya 19 ribu meter persegi hutan telah hilang setiap tahunnya. Studi baru ini menunjukkan sebuah konsekuensi bagi kesehatan para penduduknya.

"Kebijakan konservasi dan kebijakan kesehatan masyarakat adalah satu dan sama. Bagaimana kita mengelola lanskap dalam hal ini, hutan hujan tropis memiliki implikasi untuk kesehatan masyarakat," ujar salah satu peneliti Jonathan Patz.

Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia, malaria disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk dan membunuh sekitar 860 ribu orang per tahun secara global. Negara Brasil sendiri, sedikitnya mengalami sekitar 500 ribu kasus per tahun terjangkit malaria yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Patz dan timnya telah melacak populasi nyamuk dan menemukan bagaimana mereka melihat penebangan hutan di Brasil dan Peru. Mereka mengambil data satelit yang menunjukkan perubahan penebangan pohon di satu daerah wilayah Amazon, Brasil dan membandingkan dengan catatan kesehatan yang menunjukkan diagnosis kasus malaria.

(mpr/nwk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar