Penduduk di Filipina bagian utara kembali harus bersiap melakukan evakuasi untuk mengantisipasi datangnya badai baru. Badai ini akan menjadi yang ketiga yang menghampiri Filipina dalam sebulan terakhir. Padahal, mereka baru saja berbenah akibat bencana tanah longsor baru-baru ini. Para analis memperkirakan, Badai Tropis Lupit akan memasuki wilayah perairan Filipina pada Jumat malam waktu setempat, (16/10).
Peringatan tersebut muncul setelah badai yang muncul sejak 26 September lalu menimbulkan banjir terburuk dalam 40 tahun terakhir di ibukota Manila dan sekitarnya, dan menyebabkan tanah longsor di pegunungan Cordillera di utara Filipina. Tanah longsor tersebut menewaskan 773 orang dan berdampak pada lebih dari 7 juta warga.
Analis cuaca, Nathaniel Cruz, mengatakan, Badai Tropis Lupit kemungkinan akan semakin intensif hingga menjadi topan besar saat mendarat di dataran pada pekan depan, dengan kecepatan angin 230 kilometer per jam.
Analis memperkirakan Badai Lupit akan masuk ke perairan Filipina pada Jumat malam waktu setempat. Badai baru ini juga akan mengarah ke Taiwan awal pekan depan. Namun Lupit bisa saja mengikuti jalur Topan Parma yang mendarat pada 3 Oktober lalu.
Petugas penanggulangan bencana di wilayah Cordillera menyarankan agar ribuan warga bersiap menyelamatkan diri ke lokasi yang lebih aman. Tujuannya untuk menghindari ancaman tanah longsor yang mengubur ratusan rumah dengan orang-orang di dalamnya pada pekan lalu. Tanah longsor itu juga menutup akses ke lokasi dan mengisolasi wilayah bencana selama berhari-hari.
VIVA | GLOBAL | MANILA |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar