Senin, 26 Juli 2010

Gempa 9 SR Bisa Tenggelamkan Pesisir Sumbar

Gempa 9 SR Bisa Tenggelamkan Pesisir Sumbar
Gempa akan menyebabkan daratan di kawasan pesisir turun 1,5 meter.
SENIN, 26 JULI 2010, 15:16 WIB
Umi Kalsum
Peta Gempa Sumatra (esdm.go.id)

VIVAnews - Gempa 9 Skala Richter yang diduga berada di segmen Mentawai, Sumatera Barat bila terjadi bisa megubah wajah Kota Padang dan sejumlah daerah yang berada di pesisir pantai barat.

“Gempa ini akan menyebabkan daratan di kawasan pesisir turun hingga 1,5 meter sedangkan Mentawai akan naik hingga 2 meter,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar Ade Edwar pada VIVAnews, Senin 26 Juli 2010.

Kondisi ini akan mengancam sejumlah kawasan yang terbilang rendah di Sumbar yang berada di pesisir pantai. Tercatat enam daerah di Sumbar berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Di Padang, sejumlah kawasan seperti Lubuk Buaya, Tabing, dan kawasan Bungus yang sering terkena banjir rob (air laut pasang) dikhawatirkan hilang. “Sejumlah daerah di garis pantai yang berhadapan langsung dengan samudera (Hindia) paling terancam, bisa terendam dan hilang,” kata Ade.

Ironisnya, potensi gempa yang berada di segmen Mentawai kemungkinan besar menyebabkan tsunami setinggi 2 meter dan menghantam kawasan pesisir pantai barat Sumbar. Potensi gempa di segmen Mentawai berada di laut dangkal sehingga potensi tsunami cukup besar.

Gelombang tsunami diprediksi akan menyapu kawasan hingga radius dua kilometer dari bibir pantai. Sebanyak 600 ribu penduduk mendiami kawasan bibir pantai ini yang tersebar di 637 dusun di tujuh kabupaten, Kota Padang, Pasaman Barat, Agam, Kota Pariaman, Kabupaten Pariaman, dan Mentawai.

Persiapan Sumbar menghadapi bencana besar ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak dari dalam negeri maupun asing. Sumbar telah memiliki alat pemantau gempa dan gelombang tsunami yang terpasang di perairan Mentawai.

Buoy Tsunami Early Warning Sytem ini juga dilengkapi dengan enam sirene tsunami yang terpasang di kawasan pesisir barat Sumbar. Sirene tsunami yang ada Sumbar ini berfungsi sesuai dengan Standard Operasi Prosedur.

“Saat terjadi gempa besar, kita mempunyai waktu 15 menit untuk membunyikan sirene yang ada sebagai tanda peringatan tsunami bagi warga,” ujar Ade. Untuk lebih akurat, Sumbar berniat memasang satu CCTV lagi di perairan Mentawai. Sebelumnya, satu unit CCTV telah dipasang di perairan Pantai Padang.

Laporan: Eri Naldi | Padang

• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar