Puluhan ribu terperangkap banjir Cina
BBCIndonesia.com - detikNews
Banjir di kawasan timur laut Cina menyebabkan sekitar 30.000 orang terperangkap dalam satu kota dan menumpahkan sekitar seribu barel bahan peledak ke sungai, menurut sejumlah laporan.
Di kota Kouqian di provinsi Jilin, para penduduk terperangkap karena meluapnya bendungan dan dua sungai menyusul hujan deras.
Di Jilin sendiri, tempat penampung bahan peledak tersapu ke sungai Songhua dan petugas penyelamat mecoba mencari bahan kimia yang tersapu banjir.
Cina menghadapi banjir terparah dalam lebih dari sepuluh tahun ini.
Hujan lebat selama berminggu-minggu menyebabkan meluapnya sungai dan menyebabkan tanah longsor serta runtuhnya jembatan-jembatan di banyak tempat.
Menurut media resmi, 928 orang tewas akibat cuaca buruk itu dan 477 orang hilang.
Lebih dari 200 petugas penyelamat dikerahkan ke Kouqian untuk menyelamatkan puluhan ribu penduduk.
Media Cina melaporkan rumah maupun gedung-gedung tergenang air dan 80 orang terperangkap di stasiun kereta.
UJI COBA BENDUNGAN
Para pejabat lingkungan dilaporkan mengamati kualitas air sungai.
Di provinsi Hubei, para petugas menumpuk karung pasir di tepi sungai mengantisipasi kemungkinan banjir di kawasan muara sungai Yangtze dan Han.
Hari Rabu, bendungan Tiga Ngarai dan Sungai Yangtze diperiksa untuk kedua kalinya karena air banjir terus menekan kapasitas bendungan.
Sejumlah besar air ditumpahkan dari balik bendungan Tiga Ngarai dalam beberapa hari terakhir.
Para teknisi mengatakan tingkat air mencapai 158 meter pada pukul 08.00 pagi waktu setempat hari Rabu. Kapasitas maksimum adalah 175 meter.
Aliran air mencapai 56.000 meter kubik per detik, yang merupakan angka tertinggi pada bendungan itu namun lebih rendah dibandingkan angka tertinggi minggu lalu yang mencapai 70.000 meter kubik per detik di hulu sungai Yangtze, menurut kantor berita Xinhua.
Pemerintah memperingatkan masyarakat yang tinggal di hilir untuk bersiap menghadapi naiknya luapan sungai.
(bbc/bbc)
Di kota Kouqian di provinsi Jilin, para penduduk terperangkap karena meluapnya bendungan dan dua sungai menyusul hujan deras.
Di Jilin sendiri, tempat penampung bahan peledak tersapu ke sungai Songhua dan petugas penyelamat mecoba mencari bahan kimia yang tersapu banjir.
Cina menghadapi banjir terparah dalam lebih dari sepuluh tahun ini.
Hujan lebat selama berminggu-minggu menyebabkan meluapnya sungai dan menyebabkan tanah longsor serta runtuhnya jembatan-jembatan di banyak tempat.
Menurut media resmi, 928 orang tewas akibat cuaca buruk itu dan 477 orang hilang.
Lebih dari 200 petugas penyelamat dikerahkan ke Kouqian untuk menyelamatkan puluhan ribu penduduk.
Media Cina melaporkan rumah maupun gedung-gedung tergenang air dan 80 orang terperangkap di stasiun kereta.
UJI COBA BENDUNGAN
Para pejabat lingkungan dilaporkan mengamati kualitas air sungai.Di provinsi Hubei, para petugas menumpuk karung pasir di tepi sungai mengantisipasi kemungkinan banjir di kawasan muara sungai Yangtze dan Han.
Hari Rabu, bendungan Tiga Ngarai dan Sungai Yangtze diperiksa untuk kedua kalinya karena air banjir terus menekan kapasitas bendungan.
Sejumlah besar air ditumpahkan dari balik bendungan Tiga Ngarai dalam beberapa hari terakhir.
Para teknisi mengatakan tingkat air mencapai 158 meter pada pukul 08.00 pagi waktu setempat hari Rabu. Kapasitas maksimum adalah 175 meter.
Aliran air mencapai 56.000 meter kubik per detik, yang merupakan angka tertinggi pada bendungan itu namun lebih rendah dibandingkan angka tertinggi minggu lalu yang mencapai 70.000 meter kubik per detik di hulu sungai Yangtze, menurut kantor berita Xinhua.
Pemerintah memperingatkan masyarakat yang tinggal di hilir untuk bersiap menghadapi naiknya luapan sungai.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar