Minggu, 01 November 2009

Kurang Makanan, Banteng Liar di Jember Rusak Perkebunan

Selasa, 14/08/2007 16:29 WIB
Kurang Makanan, Banteng Liar di Jember Rusak Perkebunan
Ryma S - detikSurabaya


Jember
- Kawanan banteng liar dari kawasan hutan Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) merusak tanaman perkebunan. Hal itu dikarenakan di musim kemarau seperti sekarang, banteng-banteng itu kekurangan atau kehilangan sumber makanan di hutan. Sumber mata air di habitat asalnya juga rusak akibat kerusakan hutan. Dalam sebulan terakhir, tercatat 4 kali kawanan banteng yang keluar dari habitatnya dan mengobrak-abrik tanaman sengon dan kakao di areal afdeling Terate dan afdeling Blater, milik perkebunan PTPN XII Kotta Blater Kecamatan Tempurejo-Jember. Perkebunan tersebut berada di sekitar kawasan TNMB konservasi Nanggelan. "Kawanan banteng itu sebenarnya mulai sering merambah ke luar kawasan TNMB sejak bulan mei lalu. Selain di kawasan kebun milik PTPN, juga menyerang areal pertanian milik warga Desa Wonoasri dan Sumbersalak yang terletak di pinggir kawasan hutan TNMB," kata Pengendali Ekosistem Hutan Wilayah Konservasi I Resort Bandelait, Budi Setyo, Selasa (14/08/07). Tetapi dalam beberapa minggu terakhir, serangan itu kerap kali terjadi hingga menyebabkan kerugian bagi petani dan pengelola perkebunan. Kawanan banteng yang berjumlah sekitar 15-20 ekor itu, dalam beberapa pekan terakhir meresahkan warga dan pengelola perkebunan sekitar hutan. Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNMB Jember, Sumarsono mengakui, saat ini, pihaknya telah bekerjasama dengan warga sekitar hutan dan pihak perkebunan Kotta Blater untuk mengusir banteng-banteng itu. "Kali ini kita memang sudah komitmen tidak akan mengerahkan pawang untuk menangkap banteng. Sejauh ini masih bisa kita usir masuk kembali ke dalam kawasan TNMB," katan Sumarsono. Pihak TNMB dan Perkebunan Kotta Blater dibantu warga sekitar hutan, kini mulai mengantisipasi serangan banteng itu dengan cara menyemproti tanaman yang kerap menjadi sasaran banteng seperti pohon, sengon, dan kakao dengan cairan belerang, menempelkan ribuan helai plastik di pohon-pohon serta menggunakan anjing dan kentongan untuk mengusir kawanan banteng itu. Sebelumnya, pada tahun 2006 lalu, kawanan banteng dari areal hutan TNMB di Banyuwangi menyerang tanaman kakao dan sengon di areal perkebunan Kalikempit, perkebunan Kali Tlepak, Perkebunan Sumber Tempur, Perkebunan Kandang Lembu dan Perkebunan Porolinggo. Areal pertanian dan perkebunan itu terletak di Kecamatan Glenmore dan Kecamatan Genteng-Banyuwangi. (bdh/bdh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar