DUMAI, KOMPAS.com - Sebagaian dari korban selamat kecelakaan kapal motor (KM) Dumai Express (Dumex) 10 kini memilih untuk menginap di Pelabuhan Dumai, Riau sampai menunggu kejelasan mengenai tanggung jawab perusahaan pelayaran itu terhadap mereka.
Mereka yang bertahan dan menginap di ruangan kedatangan Terminal Domestik Pelabuhan Dumai, Selasa malam, adalah warga setempat yang menjadi korban, kemudian dari Sumatra Barat (Sumbar) dan sebagian kecil korban selamat yang berasal dari Sumatra Utara (Sumut).
Sedangkan sebagian korban selamat lainnya telah diberangkatkan menggunakan bus yang telah disedikan oleh pihak perusahaan Dumai Express menuju sejumlah daerah di Sumut.
"Beri kami kesempatan untuk istirahat untuk menenangkan diri dulu sebelum kami bicarakan sampai dimana tanggung jawab perusahaan, baru kami dipulangkan," ujar Zulfan Siregar (54) warga Rantau Parapat, Sumut.
Menurutnya, para korban yang selamat masih mengalami trauma dan kelelahan setelah apa yang dialami dalam beberapa hari terakhir setelah tenggelamnya kapal yang ditumpangi di perairan Karimun, Kepulauan Riau, Minggu, (22/11).
Kami di sini adalah korban ketidakbecusan perusahaan dalam mengelola perusahaan, sehingga nyawa kami yang menjadi taruhan," jelasnya.
Kepala Operasional Pelabuhan Dumai Express, Jailani, mengaku, meski pihaknya menyediakan bus gratis yang mengantarkan para korban selamat menuju daerah asal Riau, Sumbar dan Sumut, namun tidak bisa memaksa karena permintaan para korban belum ada keputusan dari perusahaan.
"Kami belum bisa memutuskan mengenai tanggung jawab kami kepada para korban yang selamat, telepon seluler pimpinan masih belum aktif karena berduka setelah meninggalnya pemilik Dumai Express yang turut menjadi korban," ujarnya.
Sebelumnya keributan yang dilakukan sebagian korban selamat kecelakaan KM Dumai Express sempat mewarnai pemulangan ke daerah asal mereka ketika tiba di Pelabuhan Dumai.Mereka menuntut tanggung jawab pihak perusahaan karena mereka harus berjuang melawan maut dan bertahan di tengah laut sekitar empat jam setelah kapal yang ditumpangi dihantam ombak setinggi enam meter.
"Sudah bolak-balik kami didata, apa perusahaan tidak tahu bagaimana kami bertahan hidup di laut sampai barang-barang berharga kami hilang semua," kata Farida, (44) korban selamat.
Korban selamat yang diberangkatkan menggunakan KM Trisula dari Karimun menuju Dumai sebanyak 111 orang, namun
17 orang di antaranya minta diturunkan di Bengkalis, Riau karena mereka penduduk daerah itu.
Editor: tof
Sumber : ANT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar