|
VIVAnews - Sedikitnya 24 orang tewas dan beberapa orang terluka akibat banjir yang dipicu hujan lebat di Kota Jeddah, Arab Saudi, Rabu 25 November 2009. Pejabat setempat mengungkapkan kebanyakan korban tewas akibat tenggelam.
Ratusan rumah dan toko di Jeddah tergenang air karena jalanan banjir. Saat itu, hujan deras mengguyur kota pelabuhan dan pintu masuk penerbangan internasional di Arab Saudi itu selama hampir dua jam.
Pejabat pemerintah Jeddah, Mishaal bin Majed, memerintahkan pembangunan pusat-pusat kontrol untuk memonitor situasi tiap 12 jam. Di distrik Abraq Al-Raghama, warga diminta naik ke atap bangunan untuk menghindari banjir yang ketinggiannya semakin naik. Di kota-kota lain, sistem pengeringan tidak mampu mengatasi luapan air.
Seperti dikutip dari laman Arab News, di distrik Safa dan wilayah lain, aliran listrik terputus sejak sekitar pukul dua pagi. Hujan deras ini mengguyur di hari pertama ibadah Haji, sehingga membuat arus lalu lintas terganggu.
Banjir terparah terjadi di daerah dataran rendah di timur Jeddah-Mekah Expressway, hingga mengisolir ratusan orang di distrik Quwazah dan Abruq Al-Raghama. Tiga helikopter, sejumlah perahu karet, dan juga para penyelam bekerja keras menyelamatkan orang-orang yang terperangkap. Jembatan di Mekah-Jeddah Expressway sebagian rusak akibat banjir.
Banjir tidak hanya menyebabkan kekacauan di jalan-jalan kota Jeddah. Jalan menuju Jeddah juga tertutup. Arus lalu lintas ditutup selama beberapa jam di Makkah Expressway. Jemaah calon haji yang akan menuju Mekah tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Beberapa dari mereka bahkan memilih berjalan kaki sementara sopir kendaraan mereka memilih jalan memutar. Sementara itu, Bandara Internasional King Abdulaziz International Airport tidak terlalu terganggu meski tiga pesawat yang akan mendarat dialihkan ke Madinah.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar