LEBAK, KOMPAS.com - Sawah Seluas 30.000 hektare di 10 kecamatan di Kabupaten Lebak, Banten, terendam banjir akibat guyuran hujan lebat sejak Selasa hingga Kamis lalu.
"Diperkirakan akibat banjir ini warga mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah," kata Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Lebak, Kaprawi.
Banjir di Kabupaten Lebak melanda 10 kecamatan yakni Wanasalam, Malingping, Banjarsari, Cijaku, Cileles, Leuwidamar, Cimarga, Rangkasbitung, Cibadak, dan Kalanganyar.
Sebagian besar sawah yang terendam banjir rata-rata usia tanam antara 20-25 setelah hari tanam (HST). Kemungkinan tanaman padi mati dan batangnya membusuk karena terendam air.
"Bila tanaman padi terendam banjir dipastikan tanaman itu mati, karena telah membusuk," katanya.
Banjir juga mengakibatkan sekitar 4.500 rumah terendam dan jembatan roboh akibat derasnya air banjir. Tahun ini merupakan siklus lima tahunan, ketinggian air 60 centimeter sampai dua meter.
"Saat ini kondisi sudah normal karena sejak Idul Adha hingga hari ini daerah itu tidak diguyur hujan lebat," katanya.
Banjir yang melanda Kabupaten Lebak akibat meluapnya sejumlah sungai yakni Ciujung, Cibeurang, Cisimeut, Cibinuangeun, dan Ciliman.
"Memang, Lebak merupakan wilayah rawan banjir karena memiliki delapan daerah aliran sungai (DAS)," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Lebak, Enang Hidayat mengatakan, saat ini korban akibat banjir tercatat seorang meninggal dunia.
Korban meninggal dunia bernama Aris. Warga Kota Baru, Kelurahan Muara Ciujung Timur Rangkasbitung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. "Aris tewas Rabu lalu setelah terseret Sungai Cisimeut," katanya.
Editor: bnj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar