Sabtu, 14 November 2009

Ledakan Itu Berasal Diduga dari Tabung Elpiji yang Disuntik

Ledakan Itu Berasal Diduga dari Tabung Elpiji yang Disuntik
Petugas pemadam kebakaran mematikan sumber api dan mencari korban ledakan tabung gas elpiji di Jalan 26, RW 008, RW 05 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (13/11) siang.
    JUMAT, 13 NOVEMBER 2009 | 23:35 WIB

    JAKARTA, KOMPAS.com- Ledakan gas elpiji di Durensawit, Jumat (13/11) siang tadi, menewaskan suami istri pemilik usaha pangkalan gas elpiji. Mereka tertimbun reruntuhan rumah toko yang sekaligus menjadi tempat usaha pangkalan gas elpiji itu.

    Pemantauan Kompas, rumah itu rata dengan tanah. Hanya tangga putar yang masih tegak berdiri, tetapi itupun kemudian dirobohkan alat berat jenis backhoe yang digunakan untuk membersihkan puing-puing reruntuhan rumah guna mencari korban.

    Jenazah Heryanto alias Ateng (45) akhirnya ditemukan pada pukul 20.00 tadi. Badan dan kepalanya terpisah. Selanjutnya, jenazah Heryanto selanjutnya dikirim ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

    Jenazah istrinya, Siti (40), sudah lebih dulu ditemukan di kamar mandi di bawah reruntuhan bangunan. Hampir seluruh tubuhnya hitam terbakar. Jenazahnya dibawa ke RS Ciptomangunkusumo, Jakarta Pusat. Jenazah Siti ditemukan petugas pemadam kebakaran saat memadamkan api.

    Selain menewaskan suami istri pemilik pangkalan, ledakan gas elpiji yang kemudian membakar rumah dan meruntuhkannya iru juga mencederai anak mereka, Suyanto (20). Dalam kondisi luka bakar sangat serius, Suyanto dibawa ke RS Harum Sisma Medika di Jalan Kalimalang, Jakarta Timur. Tiga warga lainnya, Jubaidah (40), Benah (75), dan Samiyati (28), juga dirawat di RS tersebut.

    Ledakan itu terjadi sekitar pukul 11.45. Penyebab ledakan diduga percikan api yang menyambar tabung gas yang sedang disuntik.

    Menyuntik adalah istilah yang umum digunakan untuk kegiatan memindahkan isi tabung gas yang satu ke tabung gas lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan lebih besar. Karena selisih harga yang besar, tabung gas melon isi 3 kg biasa dipindahkan ke tabung 12 kg. Pemindahan itu juga kadang dilakukan tidak sampai penuh sampai 12 kg. Bisa jadi hanya 10 kg.

    Dalam terminologi Pertamina, kegiatan menyuntik seperti itu dikategorikan sebagai pencurian gas dan merugikan konsumen. Pemnatauan Kompas.com, suaha seperti itu banyak ditemui di berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya.

    Ledakannya hebat

    Sejumlah saksi mengatakan, kebakaran diawali dua kali ledakan hebat yang meruntuhkan Ruko berlantai dua itu. Setelah itu terdengar lima kali ledakan yang lebih kecil diikuti tabung-tabung gas melon yang beterbangan menghancurkan atap 10 rumah. Sebagian kaca jendela ke 10 rumah tersebut pecah.

    "Tadinya saya kira suara bom, tetapi begitu saya melihat api di rumah Ateng, saya segera tahu, ini pasti gara-gara gas,” ucap Ketua RT setempat, Udin.

    Saksi lain, Muri, mengatakan, saat ledakan, kaca jendela rumahnya ikut bergetar. Padahal jarak rumahnya 500 meter dari lokasi. ”Rumah saya bergetar seperti gempa,” ucapnya.
    Belasan kendaraan pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Setelah api padam, backhoe bekerja mencari jenazah yang tertimbun.

    Kebakaran cepat padam karena tak lama kemudian hujan turun. Rumah korban nyaris rata dengan tanah. Tak satupun tiang rumah tersisa. Meski demikian, Tangga putar aluminium masih berdiri, sampai backhoe merubuhkannya.

    WIN

    Editor: msh

    http://megapolitan.kompas.com/read/xml/2009/11/13/23351334/ledakan.itu.berasal.diduga.dari.tabung.elpiji.yang.disuntik

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar