Kamis, 02 September 2010

MCK Masih Jadi Masalah Pengungsi Gunung Sinabung

Rabu, 01/09/2010 23:40 WIB
MCK Masih Jadi Masalah Pengungsi Gunung Sinabung
Khairul Ikhwan - detikNews

Karo
- Kendati sudah diinformasikan kondisi Gunung Sinabung sudah relatif terkendali, sebagian warga tetap memilih berada di pengungsian. Mereka tetap bertahan walau fasilitas MCK (Mandi Cuci dan Kakus) sangat terbatas.

Camat Tiga Binanga Pius Ginting menyatakan, hingga hari keenam pasca bencana alam letusan gunung tersebut, saat ini di wilayahnya masih terdapat 1.761 pengungsi yang berasal dari desa sekitar kaki Gunung Sinabung. Para pengungsi tersebut ditempatkan pada dua pasar yang ada di sana, yakni Pasar Buah Tiga Binanga dan Pasar Perbesi.

“Karena keterbatasan tempat, maka di sanalah mereka ditempatkan. Kondisinya memang seadanya karena darurat, termasuk fasilitas MCK,” kata Ginting pada wartawan melalui telepon, Rabu (1/9/2010).

Disebutkannya, di pasar tersebut hanya tersedia delapan kamar mandi. Dari seluruh kamar mandi itu, hanya empat yang bisa berfungsi dengan baik. Jadi pengungsi harus banyak bersabar. Untungnya ada alternatif lain, yakni Sungai (Lau) Bengap. Jadi pengungsi banyak yang memanfaatkan sungai itu.

Walau kondisi cukup memprihatinkan, para pengungsi banyak yang memilih bertahan di pengungsian karena menilai tidak ada jaminan kondisi Gunung Sinabung, apakah meletus lagi atau tidak. Hanya sebagian kecil saja yang sudah pulang. Yakni sekitar 20 keluarga warga Desa Cimbang dan Ujung Payung, Kecamatan Payung, serta warga Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat.

“Sebenarnya sudah disampaikan, kecuali daerah yang berada dalam radius enam kilometer dari gunung atau kawasan siaga satu, daerah lainnya sudah cukup aman untuk kembali. Tetapi mereka masih belum sepenuhnya percaya, jadi memilih alternatif yang lebih aman bagi mereka, yakni di pengungsian,” kata Ginting.

Hal seperti ini, kata Ginting lagi, dapat dipahaminya. Warga punya pertimbangannya sendiri. Sebab itu yang dapat dilakukan adalah berupaya sekuat mungkin membantu masyarakat yang ada di penampungan, terutama masalah logistik.

(mok/mok)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar