JAKARTA, KOMPAS.com — Anomali cuaca pada musim kemarau ini diperkirakan terus berlangsung. Hal ini ditandai dengan semakin naiknya suhu muka laut. Suhu pada Juni 2010, misalnya, rata-rata mencapai 29,56 derajat celsius atau suhu tertinggi tahun ini dan melampaui Mei yang rata-rata 29,2 derajat celsius.
Peningkatan suhu muka laut mengindikasikan makin tingginya penguapan air laut yang membentuk awan-awan hujan.
”Intensitas hujan di musim kemarau sekarang ini berpeluang meningkat. Musim hujan pun berpeluang maju,” kata Kepala Pusat Iklim, Agroklimat, dan Iklim Maritim pada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Nurhayati, Jumat (25/6/2010) di Jakarta.
Secara terpisah, Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) Rizaldi Boer mengatakan, sekarang ini masa menjelang fenomena La Nina yang meningkatkan intensitas hujan di berbagai wilayah di Indonesia. Meski intensitas hujan meningkat saat La Nina, tidak otomatis produktivitas pertanian juga akan meningkat. ”Justru saat La Nina seperti tahun 1998 dan 2005, serangan hama wereng cokelat meningkat,” kata Rizaldi.
Gelombang tinggi
Menurut Nurhayati, sebagian besar wilayah perairan suhu muka lautnya meningkat, kecuali di perairan Arafuru hingga Laut Banda yang relatif lebih rendah. Suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia saat ini pun lebih tinggi dibandingkan suhu muka laut di sekitar Pasifik ekuator.
Hal tersebut mengakibatkan pergerakan massa udara yang mengandung uap air dari Pasifik mengalir ke arah barat menuju wilayah Indonesia. Sementara di wilayah Pasifik timur seperti di pantai Ekuador, saat ini mengalami kekeringan.
Menurut Nurhayati, saat ini berlangsung musim angin timur. Jika terjadi perubahan tekanan antara perairan di Indonesia dan wilayah Pasifik bisa berdampak pada tingginya gelombang laut, terutama di wilayah Indonesia timur.
BMKG memperingatkan kemungkinan gelombang tinggi mencapai 3 hingga 5 meter di beberapa perairan, meliputi Laut Andaman, perairan selatan Jawa hingga Bali, dan Laut Banda hingga selatan Merauke. (NAW)
http://sains.kompas.com/read/2010/06/28/07584390/Musim.Hujan.Berpeluang.Maju
Tidak ada komentar:
Posting Komentar