24 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang di Pidie
Lia Harahap - detikNews
Jakarta - Banjir bandang menerjang Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh, pada Kamis (10/3) malam. Berdasarkan data yang diperoleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat, 24 orang dinyatakan tewas.
"Dari data yang kita peroleh sampai pukul 10.00 WIB tadi pagi, korban tewas bertambah menjadi 24 orang," ujar Sekretaris Jenderal PMI Budi A Adiputro, di Kantor PMI Pusat Jl Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (13/3/2011). Kecamatan Tangse terletak sekitar 48 kilometer dari Sigli, ibukota Pidie, atau sekitar 138 kilometer dari Banda Aceh.
PMI juga mendapatkan data 85 rumah dinyatakan hancur. Sedangkan 15 rumah dalam keadaan rusak ringan.
Budi mengatakan, saat ini PMI Pidie dibantu PMI Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tengah turun ke lapangan untuk membantu korban banjir bandang tersebut. Persediaan logistik juga dinyatakan cukup aman.
"Kami (di pusat) sudah mengefektifkan dengan PMI di Pidie maupun PMI Aceh dan sejauh ini mereka mengatakan masih bisa menangani, walaupun tentunya tetap kita pantau. Kita tahu PMI di Aceh cukup berpengalaman belajar dari tragedi tsunami lalu. Logistik dan peralatan aman," jelas Budi.
Banjir bandang terjadi pada Kamis (10/03) malam, akibat hujan yang terus mengguyur wilayah itu. Akibatnya beberapa desa hancur. Puluhan rumah warga hanyut dan mengalami rusak parah. Saat ini, bantuan dan tim relawan kemanusiaan terus mengalir ke sana, untuk melakukan evakuasi warga.
Wilayah terparah yang terkena dampak banjir adalah Desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse. Saat ini warga di sana masih terisolir karena satu-satunya akses jalan sudah terputus.
(lia/nrl)
"Dari data yang kita peroleh sampai pukul 10.00 WIB tadi pagi, korban tewas bertambah menjadi 24 orang," ujar Sekretaris Jenderal PMI Budi A Adiputro, di Kantor PMI Pusat Jl Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (13/3/2011). Kecamatan Tangse terletak sekitar 48 kilometer dari Sigli, ibukota Pidie, atau sekitar 138 kilometer dari Banda Aceh.
PMI juga mendapatkan data 85 rumah dinyatakan hancur. Sedangkan 15 rumah dalam keadaan rusak ringan.
Budi mengatakan, saat ini PMI Pidie dibantu PMI Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tengah turun ke lapangan untuk membantu korban banjir bandang tersebut. Persediaan logistik juga dinyatakan cukup aman.
"Kami (di pusat) sudah mengefektifkan dengan PMI di Pidie maupun PMI Aceh dan sejauh ini mereka mengatakan masih bisa menangani, walaupun tentunya tetap kita pantau. Kita tahu PMI di Aceh cukup berpengalaman belajar dari tragedi tsunami lalu. Logistik dan peralatan aman," jelas Budi.
Banjir bandang terjadi pada Kamis (10/03) malam, akibat hujan yang terus mengguyur wilayah itu. Akibatnya beberapa desa hancur. Puluhan rumah warga hanyut dan mengalami rusak parah. Saat ini, bantuan dan tim relawan kemanusiaan terus mengalir ke sana, untuk melakukan evakuasi warga.
Wilayah terparah yang terkena dampak banjir adalah Desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse. Saat ini warga di sana masih terisolir karena satu-satunya akses jalan sudah terputus.
(lia/nrl)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar