VIVAnews - Kandungan radioaktif iodine 131 ditemukan di produk susu asal Jepang yang dipasarkan di Amerika Serikat. Namun, kadar radiasi pada susu tersebut masih dalam taraf yang aman untuk dikonsumsi.
Seperti dimuat di laman The New York Times, Rabu, 30 Maret 2011, Badan Perlindungan Lingkungan AS menemukan iodine 131 dalam kadar kecil pada susu segar yang diproduksi 25 Maret lalu.
Pengukuran yang digunakan oleh badan ini menggunakan satuan pico-curies per liter, dan ditemukan kadar radiasi dengan jumlah 0,8 pico-curies per liter dalam produk susu tersebut. Angka ini masih tergolong sangat kecil, perlu 5.000 kali lipat tingkat radiasi lagi untuk Badan Obat dan Makanan AS menerapkan larangan distribusi.
"Temuan seperti ini akan dialami lagi dalam beberapa hari, namun masih jauh dari mempengaruhi kesehatan publik, termasuk kesehatan balita dan anak-anak," ujar pernyataan Badan perlindungan Lingkungan.
Tingkat iodine 131 yang mencemari udara dapat segera menipis, namun jika iodine mencemari rumput yang dimakan sapi lain lagi ceritanya.
Rumput yang dimakan sapi dilaporkan dapat mencemari susu hingga mengandung 1.000 pico-curies. Tapi ini hanya berlaku untuk susu segar, sementara produk olahan susu lainnya, seperti keju atau yogurt kemungkinan aman dari bahaya iodine, sebab sudah terurai.
Iodine 131 merupakan partikel beta menyerupai partikel elektron. Tidak terlalu bebahaya jika berada di luar tubuh manusia. Menjadi masalah besar jika zat ini tertelan atau masuk ke dalam tubuh.
Kasus terparah terjadi pada krisis nuklir Chernobyl pada 1986. Banyak dari warga di sekitar PLTN mengalami kanker tiroid, terutama anak-anak. (umi)
Bencana#BC# silih berganti tidak saja terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ummat manusia perlu berkaca diri atas apa yang sudah dan akan dilakukan....
Kamis, 31 Maret 2011
AS Temukan Radioktif di Susu Asal Jepang
AS Temukan Radioktif di Susu Asal Jepang
KAMIS, 31 MARET 2011, 11:18 WIB
Denny Armandhanu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar