Risiko nuklir masih membayangi Jepang
BBCIndonesia.com - detikNews
Pemerintah Jepang mengatakan ada kemungkinan terjadi ledakan lagi di reaktor nuklir sementara upaya-upaya untuk mencegah lelehan dilakukan.
Para teknisi dilaporkan masih belum berhasil mendinginkan reaktor yang panas dengan menggunakan air laut, seperti dijelaskan Kepala Sekretaris Kabinet, Yukio Edano.
"Sepertinya alat pengukur tidak memperlihatkan kalau tingkat air sudah naik. Bagaimanapun pasokan air diteruskan sehingga kami tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk pengukuran itu."
Yukio Edano menambahkan tabung di reaktor nuklir nomor tiga memperlihatkan kerusakan namun sudah diperbaiki dan tekanan udara di dalamnya harus diturunkan.
"Saat ini monitor radiasi tidak memperlihatkan ada perubahan, demikianlah situasi terbaru di reaktor Fukushima nomor tiga," kata Edano.
Tabung di reaktor tiga juga sudah dibuka sehingga sejumlah uap radioaktif bisa dilepas sebagai upaya untuk mengurangi tekanan panas pada reaktor.
Operasi ini serupa dengan yang dilakukan pada reaktor satu pada hari Sabtu (12/03), beberapa jam sebelum terjadinya ledakan yang merusak bangunan tempat reaktor berada.
LEBIH SERIUS
Wartawan BBC di Tokyo, Chros Hogg, melaporkan bahwa lelehan di reaktor nomor tiga akan berpotensi lebih serius dari reaktor lainnya karena menggunakan sumber energi plutonium dan uranium, bukan hanya uranium seperti di unit-unit lain.
Para ahli mengatakan selama batangan energi di intinya bisa dilapis dengan air, maka bencana besar bisa dicegah.
Sementara itu pihak berwenang Jepang meningkatkan kawasan tertutup di sekitar reaktor Fukushima dua kali lebih luas menjadi 20 kilometer.
Dan diakui bahwa pada saat tertentu, radiasi di dekat reaktor Fukushima sempat melewati batas ambang yang dizinkan.
Ledakan keras terjadi di salah satu reaktor di pembangkit listrik Fukushima pada hari Sabtu, sehari setelah tsunami menghantam kawasan Jepang utara.
Kepolisian Jepang memperingatkan jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000 dan sejauh ini sudah 310.000 orang dievakuasi ke tempat-tempat penampungan sementara.
(bbc/bbc)
Para teknisi dilaporkan masih belum berhasil mendinginkan reaktor yang panas dengan menggunakan air laut, seperti dijelaskan Kepala Sekretaris Kabinet, Yukio Edano.
"Sepertinya alat pengukur tidak memperlihatkan kalau tingkat air sudah naik. Bagaimanapun pasokan air diteruskan sehingga kami tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk pengukuran itu."
Yukio Edano menambahkan tabung di reaktor nuklir nomor tiga memperlihatkan kerusakan namun sudah diperbaiki dan tekanan udara di dalamnya harus diturunkan.
"Saat ini monitor radiasi tidak memperlihatkan ada perubahan, demikianlah situasi terbaru di reaktor Fukushima nomor tiga," kata Edano.
Tabung di reaktor tiga juga sudah dibuka sehingga sejumlah uap radioaktif bisa dilepas sebagai upaya untuk mengurangi tekanan panas pada reaktor.
Operasi ini serupa dengan yang dilakukan pada reaktor satu pada hari Sabtu (12/03), beberapa jam sebelum terjadinya ledakan yang merusak bangunan tempat reaktor berada.
LEBIH SERIUS
Wartawan BBC di Tokyo, Chros Hogg, melaporkan bahwa lelehan di reaktor nomor tiga akan berpotensi lebih serius dari reaktor lainnya karena menggunakan sumber energi plutonium dan uranium, bukan hanya uranium seperti di unit-unit lain.Para ahli mengatakan selama batangan energi di intinya bisa dilapis dengan air, maka bencana besar bisa dicegah.
Sementara itu pihak berwenang Jepang meningkatkan kawasan tertutup di sekitar reaktor Fukushima dua kali lebih luas menjadi 20 kilometer.
Dan diakui bahwa pada saat tertentu, radiasi di dekat reaktor Fukushima sempat melewati batas ambang yang dizinkan.
Ledakan keras terjadi di salah satu reaktor di pembangkit listrik Fukushima pada hari Sabtu, sehari setelah tsunami menghantam kawasan Jepang utara.
Kepolisian Jepang memperingatkan jumlah korban jiwa bisa mencapai 10.000 dan sejauh ini sudah 310.000 orang dievakuasi ke tempat-tempat penampungan sementara.
(bbc/bbc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar