Gempa Mengancam Iran, Ahmadinejad Imbau Warga Tinggalkan Teheran
Rita Uli Hutapea - detikNews
Mahmoud Ahmadinejad (AFP)
Teheran - Gempa dahsyat diperkirakan bakal mengguncang Teheran, Iran, sewaktu-waktu. Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa yang besar, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad meminta sebagian rakyat Iran untuk meninggalkan Teheran.
Kepada pejabat-pejabat bidang perumahan, Ahmadinejad mengatakan mereka tak bisa lagi hanya bergantung pada doa-doa untuk menyelamatkan Teheran dari kehancuran.
"Teheran memiliki 13 juta penduduk. Jika insiden terjadi, bagaimana kita bisa mengatasi itu? Oleh karena itu, Teheran harus dievakuasi," kata Ahmadinejad saat mengumumkan bantuan dana untuk masyarakat Teheran yang pindah ke kota-kota dengan populasi kurang dari 25 ribu jiwa.
"Setidaknya 5 juta orang hendaknya meninggalkan Teheran," imbuh Ahmadinejad seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (22/4/2010).
Ketika gempa dahsyat terakhir mengguncang Teheran pada tahun 1831, populasi ibukota Iran itu tentu belum sepadat sekarang. Menurut para ahli seismologi, gempa dahsyat kemungkinan bakal melanda Teheran setiap 150 tahun dan saat ini ancaman gempa itu semakin kuat.
"Jika hal tersebut memang terjadi di Teheran, itu akan menjadi bencana terbesar dalam kemanusiaan," ujar Farid Mehdian, yang mengepalai studi gempa di Iran. Dia memperkirakan, sekitar setengah juta jiwa bisa melayang dalam gempa dahsyat berikutnya di Teheran.
Sebagai perbandingan, gempa 2003 yang menghancurkan Kota Bam di Iran tenggara, menewaskan sekitar 30 ribu orang. Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Teheran tak diragukan lagi akan lebih besar dari itu.
Menurut ahli seismologi veteran Iran, Bahram Akasheh, Teheran menghadapi 90 persen kemungkinan gempa berkekuatan 6 Skala Richter. Gempa tersebut cukup untuk menghancurkan Teheran. Namun Akasheh tak bisa menyebutkan kapan persisnya gempa itu akan terjadi.
"Mungkin dalam 50 tahun. Mungkin besok malam. Atau mungkin saat saya berbicara dengan Anda," ujar Akasheh, profesor di Universitas Azad Islam di Teheran kepada Reuters dalam wawancara via telepon.
Akasheh telah bertahun-tahun menyerukan agar ibukota Iran dipindah dari Teheran yang merupakan daerah rawan gempa. (ita/ita)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar