TOKYO, KOMPAS.com - Lebih dari 50 penerbangan antara Asia dan Eropa dibatalkan, Jumat (16/4), karena abu vulkanik dari letusan gunung berapi di Islandia memenuhi langit Eropa utara. Akibatnya, ribuan penumpang terdampar di sejumlah kota di Asia.
Japan Airlines mengatakan, sembilan penerbangan ke dan dari Eropa
dibatalkan, termasuk penerbangan pergi-pulang dari Bandara International Narita ke Paris, Amsterdam, London dan Frankfurt. Pembatalan itu berdampak pada sekitar 2.300 penumpang. All Nippon Airways Co membatalkan enam penerbangan ke Eropa dan itu berdampak pada 1.582 penumpang.
Di Seoul, 12 penerbangan dibatalkan, dua penerbangan menuju
Eropa dipaksa untuk berbalik. Singapura Airlines membatalkan tujuh penerbangan ke Eropa.
Awan debu vulkanik yang tersebar di Eropa utara Kamis menyebabkan gangguan penerbangan terbesar sejak serangan teroris tahun 2001. Para pejabat di sejumlah maskapai penerbangan mengatakan, tidak diketahui kapan langit di salah satu wilayah paling padat penerbangan di dunia itu akan kembali aman. Abu vulkanik itu mengurangi jarak pandang dan dapat merusak mesin pesawat.
Perancis menutup 24 bandara dan penerbangan non-darurat di Inggris dibatalkan. Irlandia, Denmark, Norwegia, Swedia, Finlandia dan Belgia menutup wilayah udara mereka.
Lima belas penerbangan antara Hong Kong dan Eropa dibatalkan,
Jumat dan tujuh penerbangan ditunda, kata otoritas bandara wilayah China selatan.
Sekitar 1.700 penumpang Qantas (Australia) dari lima penerbangan yang sedang menuju ke Eropa terjebak di Asia, Jumat, kata manajer korporat perusahaan itu, David Epstein. Sekitar 1.000 penumpang terdampar di Singapura, dan 350 penumpang masing di Hong Kong dan Bangkok. Semua penerbangan Qantas ke Eropa dibatalkan, Jumat.
Para pejabat Qantas berupaya keras untuk mencari akomodasi bagi penumpang mereka di Singapura, di mana hotel dibanjiri orang-orang
yang juga terdampar dari maskapai penerbangan lain. Ada sejumlah penumpang yang tidak mendapat akomodasi karena kertebatasan ruang, kata Epstein. Semua penumpang diberi voucher makan.
"Kami berusaha untuk memperhatikan mereka. Mereka cukup memahaminya dengan baik, "katanya. "Saya rasa kebanyakan penumpang mengerti bagaimana rumitnya situasi ini." Epstein mengatakan, situasi itu mungkin terjadi hingga hari Minggu.
"Jika partikel-partikel itu masuk ke dalam mesin pesawat, itu menimbulkan masalah keselamatan, maka lebih baik memilih jalan aman daripada menyesal, "katanya.
http://lipsus.kompas.com/topikpilihan/read/2010/04/16/14053023/Puluhan.Penerbangan.Asia-Eropa.Batal..Ribuan.Penumpang.Terdampar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar