Jumat, 31 Desember 2010

Balai Desa, Gedung SMP dan Belasan Rumah di Ngadirejo Ambruk

Kamis, 30/12/2010 08:12 WIB
Hujan Abu Bromo
Balai Desa, Gedung SMP dan Belasan Rumah di Ngadirejo Ambruk
Budi Sugiharto - detikSurabaya

Balai Desa Ambruk Akibat Abu Bromo/Budi S


Probolinggo
- Gunung Bromo 'batuk' berpengaruh pada desa di sekitarnya. Diantara 12 desa di Kecamatan Sukapura, Probolinggo yang dekat dengan gunung itu, Desa Ngadirejo paling parah terkena dampak guyuran abu yang disertai pasir.

Desa Ngadirejo berjarak 5 kilometer dari kawah Bromo dan berada di bukit yang paling tinggi di kawasan itu.

Pengamatan di lapangan, belasan rumah ambruk, termasuk sekolah SMP Satu Atap Ngadirejo sebagian gedungnya ambruk dan rusak. Bangunan itu baru berusia dua tahun.

Namun karena ketebalan abu dan pasir mencapai hampir 15 centimeter, maka tak kuat menahan beban. Begitu pula rumah-rumah penduduk di kawasan itu.

Bahkan pada pukul 06.50 WIB, Kamis (30/12/2010), secara kebetulan reporter detiksurabaya.com melihat langsung ambruknya bangunan Balai Desa Ngadirejo karena tak kuat menahan beban.

"Desa ini parah sekali. Karena angin ke arah Timur Laut," kata Joni warga setempat.

Warga terlihat sibuk membersihkan atap rumah mereka dengan peralatan seadanya. Selain itu juga terlihat antrean di tandon air yang sudah mengalir kembali. Pada pukul 07.30 WIB, hujan abu yang disertai pasir sangat terasa, warga menggunakan payung dan sarung untuk menutupi diri.

Kondisi sebaliknya di Desa Ngadisari relatif lebih aman. Pasalnya desa itu sementara bebas dari guyuran abu. Angin bertiup ke Lumajang dan Probolinggo.

Meski kondisi cukup parah, warga tidak begitu khawatir. karena mereka menyakini bahwa hujan abu ini adalah berkah dari Tuhan. Abu ini mereka anggap pupuk bagi tanaman.

"Ada juga yang ngungsi tadi malam tapi sedikit dan sudah kembali," tambah Joni.


(wln/wln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar