LONDON, KOMPAS.com — Ribuan wisatawan yang marah, Senin (20/12/2010), berjuang untuk dapat merayakan Natal di rumah saat badai salju dan suhu dingin menimbulkan kekacauan di bandara-bandara Eropa dan melumpuhkan jalan-jalan serta jalur kereta api di seluruh benua yang membeku itu.
Pusat-pusat keramaian internasional seperti London, Paris, Frankfurt, Amsterdam, dan Brussels berusaha mengatasi masalah ribuan penumpang yang terpaksa tidur di lantai terminal selama tiga hari dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan pada akhir minggu. Pihak berwenang di Frankfurt, misalnya, mengirim badut dalam upaya untuk menghibur wisatawan, tetapi kemarahan membubung di Inggris, terutama di Bandara Heathrow, di mana gangguan parah terjadi walau hujan salju besar terakhir terjadi Sabtu lalu.
"Saya malu menjadi orang Inggris," kata Marian Perkins (65), yang berharap bisa terbang ke Australia untuk melihat cucu barunya untuk pertama kalinya, kepada AFP. "Ini menjijikkan. Kami di sini dalam kedinginan dengan baju yang sama sejak Jumat karena kita tidak perlu membawa pakaian musim dingin ketika kita pergi ke Australia," katanya.
Terminal 3 Heathrow telah berubah menjadi sebuah kamp sementara dengan penumpang yang kelelahan terkapar di atas kasur, sementara uang dan kesabaran menipis di bandara internasional tersibuk di dunia itu. Musisi Amerika, Giovanni Bet (22), yang dalam perjalanan kembali ke Chicago, AS, setelah sebuah tur, mengatakan, "Kami ada di sini tadi malam. Rasanya seperti sebuah kamp kumuh dengan yang orang-orang tidur di lantai."
Pihak bandara memperingatkan wisatawan untuk mengantisipasi kekacauan yang bisa terjadi setelah hari Natal. Pihak bandara membatalkan penerbangan hingga sepertiga sampai pada pukul 06.00 GMT, Rabu. Sementara itu, British Airways meminta penumpang yang bepergian ke atau dari Heathrow hingga 24 Desember untuk beralih ke tanggal lain atau membatalkan penerbangan mereka dengan jaminan dana dikembalikan.
Saat Inggris dilanda salju hebat dan suhu yang merosot, Bandara Gatwick, London, mengumumkan bahwa pihaknya membatalkan semua penerbangan hingga Selasa pagi. "Maaf. Tidak ada penerbangan keluar dari Gatwick sampai 06.00, Selasa, 21 Desember 2010, karena salju," kata bandara itu di situs microblogging Twitter.
Di tengah kecaman tentang kekacauan perjalanan, operator bandara Inggris BAA membela penanganannya atas krisis itu. Chief Executive Colin Matthews mengatakan, Heathrow harus membawa peralatan earthmoving dan 50 truk untuk membersihkan salju. "Saya tidak ingat kapan dalam hidup saya ada episode dingin dan salju seperti sekarang ini," katanya.
Eurostar, yang mengoperasikan kereta penumpang berkecepatan tinggi yang menghubungkan London dengan Paris dan Brussels, juga menghadapi kekacauan. Antrean selama lima jam membentang dalam cuaca dingin di Stasiun St Pancras, London, ketika Eurostar membatalkan beberapa layanan dan menerapkan pembatasan kecepatan kereta api yang dijalankan. "Kami memulai antrean kemarin, kami berada di sini sampai pukul 07.00, kemudian ... kami memesan hotel dan sekarang kami telah menunggu selama satu jam hari ini," kata Anne-Sophie Prevost, seorang karyawan bank berumur 24 tahun dari Perancis, kepada AFP. Sebuah kelompok band tampil di stasiun itu dalam upaya untuk memberikan semangat Natal di dalam stasiun bernuansa Gothic tersebut.
Sementara itu, di Irlandia utara suhu mencapai rekor terendah, yaitu tercatat minus 17,6 derajat celsius (0,3 derajat fahrenheit).
Di Perancis turun salju baru yang melanda dua bandara internasional Paris, Charles de Gaulle dan Orly, di mana tiga dari 10 penerbangan dibatalkan pada Senin. "Lalu lintas udara di semua bandara di wilayah Paris sangat terganggu," kata otoritas penerbangan sipil Paris. Di Charles de Gaulle, 3.000 orang terpaksa menghabiskan malam Minggu di terminal bandara setelah 40 persen penerbangan dibatalkan.
Senin malam 100 tentara dikirim ke bandara itu yang membawa 300 tempat tidur dan 2.500 selimut saat para wisatawan terdampar untuk malam kedua di terminal tersebut, demikian pernyataan pemerintah setempat. Pihak berwenang Paris melarang kendaraan berat berada di jalan raya di sekitar Paris dan banyak perjalanan bus dibatalkan di wilayah tersebut, begitu pernyataan jaringan transportasi Paris, RATP.
Operator kereta api Perancis, SNCF, membagikan 12.000 makanan siap saji dan memesan 500 kamar hotel di Paris untuk penumpang yang terdampar. Namun, mereka menyatakan, sebagian besar layanan diperkirakan akan kembali normal saat Natal.
Bandara Frankfurt, yang tersibuk di Jerman, mengerahkan badut dalam upaya membuat anak-anak yang terdampar bisa terhibur, setelah petugas polisi dikirim, yang menurut laporan pers, untuk menenangkan beberapa penumpang yang marah. Bandara itu membatalkan sekitar 340 penerbangan pada Senin, terutama karena bandara lain di seluruh Eropa ditutup setelah lebih dari seribu wisatawan menghabiskan malam mereka di bandara tersebut.
Gangguan juga terjadi di Bandara Schiphol, Amsterdam, dan Bandara Brussels. Sementara dari Italia, dilaporkan dua mayat tunawisma ditemukan Senin. Tampaknya mereka merupakan korban suhu dingin.
http://internasional.kompas.com/read/2010/12/21/14455398/Eropa.Jadi.Benua.Beku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar