Selasa, 28 Desember 2010

Banjir melanda Australia

Selasa, 28/12/2010 16:10 WIB
Banjir melanda Australia
BBCIndonesia.com - detikNews

Banjir di Queensland

Banjir di Queensland telah merusak tanaman bunga matahari dan kapas

Banjir di Australia timur laut memaksa warga mengungsi dari perkotaan dan menutup 300 jalan.

Di Theodore, 300 warga diterbangkan oleh helikopter setelah air menenggelamkan sejumlah bangunan.

Banjir juga menyebabkan kerugian ratusan juta dollar karena rusaknya tanaman bunga matahari dan kapas.

Pemerintah negara bagian Queensland mengumumkan zona bencana alam di beberapa daerah.

Ibu kota Queensland, Brisbane mencatat rekor bulan Desember terbasah dalam 150 tahun ini. Siklon Tasha yang menghantam Queensland hari Sabtu juga membawa hujan deras terhadap negara bagian itu.

MASIH AKAN DATANG

Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Queensland Bruce OGrady mengatakan kepada televisi ABC, sungai di Theodore mencatat rekor dalam ketinggiannya permukaannya dengan angka lebih dari 50cm.

"Kami tidak dapat mencapai kawasan itu. Badan Penanggulangan Bencana mengisyaratkan ketinggiannya akan naik lagi," katanya.

Kota-kota di pedalaman seperti Chinchilla dan Dalby tergenang air. Sedangkan kota Warra dan Alpha dan Jericho juga dinyatakan sebagai daerah bencana.

Queensland Para pejabat mengatakan, meskipun hujan mereda di beberapa derah, banjir masih akan datang karena air akan mengalir ke laut.

"Volume air yang akan datang masih sangat besar. Saya kira itulah masalahnya. Kami tidak tahu apa yang akan dihadapi," kata Walikota Western Downs Ray Brown kepada televisi Australia ABC.

Presiden pelobi petani AfForce, Brent Finlay mengatakan banjir dapat menimbulkan kerugian sampai US$403 juta akibat kerugian tanaman.

"Banjir ini menghancurkan. Tanaman akan banyak rusak padahal petani baru saja bangkit setelah musim kekeringan," kata Finlay.

Di New South Wales, sekitar 175 orang yang bermalam di pusat pengungsian telah kembali ke rumah masing-masing.

Namun 800 orang di kota Urbenville dan Bonalbo diperkirakan masih terputus dengan dunia luar dalam 24 jam mendatang.


(bbc/bbc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar