MANILA, KOMPAS.com — Hujan yang turun selama 12 jam akibat terjangan Badai Tropis di Filipina menewaskan 72 orang. Hujan juga mengakibatkan ribuan orang terdampar karena harus menyelamatkan diri di atap rumah mereka dalam bencana banjir terburuk di ibu kota Manila dalam kurun lebih dari 42 tahun.
Pemerintah Filipina mengumumkan kondisi darurat bencana di Manila serta 25 provinsi lain yang dilanda badai. Kondisi yang diumumkan oleh Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro yang memimpin Dewan Koordinasi Bencana Nasional itu memungkinkan dikeluarkannya dana darurat bagi penyelamatan korban serta pemulihan bencana.
Bencana longsor dan banjir bandang di provinsi Rizal telah menewaskan 35 orang. Sebagian besar korban meninggal dunia akibat tenggelam dalam arus banjir.
Tiga orang juga dilaporkan tewas dalam bencana banjir di Muntinglupa, wilayah pinggiran selatan Manila. Sementara 2 orang lainnya dilaporkan tewas dalam bencana banjir di kota Quezon.
Bencana#BC# silih berganti tidak saja terjadi di Indonesia tetapi juga di berbagai belahan dunia. Ummat manusia perlu berkaca diri atas apa yang sudah dan akan dilakukan....
Minggu, 27 September 2009
Badai Ketsana Filipina
Badai Ketsana Tewaskan 70 Orang
Lebih di Filipina
Sejumlah pejalan kaki berpegangan pada seuntai tali saat berusaha menembus genangan banjir yang diakibatkan oleh Badai Tropis Ketsana di Kota Quezon
MINGGU, 27 SEPTEMBER 2009 | 11:32 WIB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar