Rabu, 09 Desember 2009

2 Bulan Gempa Sumbar, Banyak Warga Masih Tidur di Tenda Darurat

Selasa, 01/12/2009 14:38 WIB
2 Bulan Gempa Sumbar, Banyak Warga Masih Tidur di Tenda Darurat
Yonda Sisko - detikNews

dok detikcom
Padang - Gonjang-ganjing berbagai peristiwa di Jakarta menenggelamkan berita gempa dahsyat yang menghancurkan Sumatera Barat (Sumbar). Setelah dua bulan berlalu, apa kabar korban gempa Sumbar?

Empat Kecamatan di dua kabupaten di Sumatera Barat (Sumbar) yang mengalami kerusakan relatif parah akibat gempa 30 September 2009, hingga kini masih berstatus tanggap darurat. Empat kecamatan itu, dua di antaranya berada di Kabupaten Padang Pariaman dan dua di kabupaten Agam.

Dua bulan pasca gempa, Padang Pariaman menyatakan siap bila tanggap darurat dihentikan dan masuk ke tahap rekonstruksi. Sementara, di Kabupaten Agam pihak terkait meminta tanggap darurat diperpanjang karena sekitar 500 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 2000-an orang masih mengungsi.

Kepala Bagian Humas Pemkab Padang Pariaman Syofrion ketika berbincang-bincang dengan detikcom melalui telepon, Senin (1/12/2009) mengatakan, hingga kini status tanggap darurat di Kabupaten Padang Pariaman masih diberlakukan untuk Kecamatan Patamuan dan Kecamatan Limo Koto Timur meski situasi di kedua daerah tersebut dinilai sudah kembali relatif pulih.

"Status tanggap darurat di dua kecamatan itu kami nilai sudah dapat dilanjutkan ke tahap rekontruksi. Hanya saja, karena gempa Sumbar masuk kategori bencana nasional, maka keputusan apakah tanggap darurat sudah dapat dihentikan atau belum berada di tangan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Bila nanti tanggap darurat diakhiri, kita siap masuk ke tahap rekonstruksi," ujarnya.

Dikatakan Syofrion, sebanyak Rp 27 miliar uang bantuan lauk pauk untuk korban gempa selama tanggap darurat di daerah itu sudah disalurkan kepada yang berhak. Pemkab Padang Pariaman, menurut dia, saat ini terus berupaya mengatasi berbagai keluhan masyarakat, termasuk mengatasi penyakit ISPA yang dinilai masih sangat tinggi.

Berbeda dengan Kabupaten Padang Pariaman yang siap masuk ke tahap rekonstruksi, masa tanggap darurat di dua kecamatan Kabupaten Agam, masing-masing Kecamatan Tanjung Raya dan Kecamatan Malalak saat ini sedang diusulkan untuk diperpanjang.

Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Isfaemal, mengatakan usul perpanjangan tanggap darurat di dua tempa itu karena masih ada korban gempa yang mengungsi di tenda. Sekitar 2000-an warga di dua kecamatan itu terpaksa tinggal di pengungsian karena kawasan tempat tinggal mereka berada di zona merah ancaman longsor.

Di Kecamatan Tanjung Raya, menurut Isfaemal, terdapat 170 kepala keluarga yang masih tinggal di tenda dengan total pengungsi 1.987 orang. Mereka berasal dari empat dusun di nagari Tanjung Sani yakni dusun Pandan, Galapuang, Batu Nanggai, dan Muko Jalan. Sementara, di Kecamatan Malalak sebanyak 200 orang juga masih bertahan di pengungsian.

"Kita saat ini dalam perjalanan ke Padang untuk membahas lebih lanjut dan mengusulkan perpanjangan masa tanggap darurat di Agam, khususnya di dua kecamatan itu. Pemkab Agam, saat ini juga sedang berupaya keras agar warga secepatnya mendapatkan tempat tinggal layak dan keluar dari pengungsian," tukasnya.

(yon/djo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar