PERM, KOMPAS.com - Di Perm, Rusia, klub malam Lame Horse luluh lantak oleh kembang api. Insiden itu menewaskan 101 orang. Perm terletak sekitar 1400 kilometer arah timur Moskwa.
Pejabat setempat mengatakan kembang api menjadi penyebab ledakan dan kebanyakan korban meninggal karena menghirup asap dari kebakaran. Kebakaran terjadi sekitar pukul 23.15 waktu setempat, tulis BBC, Sabtu (5/12). Klub malam itu sedang merayakan ulang tahunnya yang ke delapan kata petugas bantuan darurat.
Menteri keamanan regional Igor Orlov mengatakan kepada kantor berita Itar-Tass,"Mereka menyulut kembang api dan salah satu di antaranya mengenai atap plastik, menyebabkan kebakaran. Pengunjung panik dan banyak yang terbakar, terinjak-injak dan keracunan asap."
Saluran televisi milik pemerintah Vesti-24 menayangkan tumpukan mayat di luar klub malam tersebut.
Perm merupakan kota terbesar keenam Rusia dan memiliki sekitar 1,2 juta penduduk.
Svetlana Kuvshinova yang berada di dalam klub malam itu ketika api mulai berkobar mengatakan api menyebar hanya dalam hitungan detik.
"Seperti jerami kering. Jalan keluar hanya satu. Saya hampir terinjak-injak," kata Kuvshinova.
Dua pesawat
Saksi mata lain mengatakan kepada televisi lokal, "Ketika pesta dimulai, suasana mulai ramai, mereka menyulut kembang api."
"Ketika saya menengok, saya melihat bola api berjatuhan dari atap, lalu asap menyelimuti kami. Kemudian api dengan cepat bergerak di sepanjang atap," kata seorang perempuan lainnya.
Juru bicara badan penyelidik setempat mengatakan kepada Itar-Tass bahwa ini bukan sebuah serangan teroris."Ini persoalan orang lalai mengikuti aturan keamanan,"katanya.
Pemerintah Rusia membentuk satu komisi khusus untuk menyelidiki peristiwa ini.
Pejabat setempat mengatakan kembang api yang dipergunakan dipesta tersebut semestinya hanya digunakan di ruang terbuka bukan tertutup seperti klub malam tersebut.
Dmitry Peskov, juru bicara PM Vladimir Putin, mengatakan dua pesawat telah dikirim ke Perm untuk menerbangkan mereka yang terkena luka bakar serius ke Moskwa. Ratusan warga Rusia tewas setiap tahunnya karena peristiwa serupa.
XVD
Editor: primus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar