SLEMAN, KOMPAS.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Subandriyo, mengatakan, letusan keras Gunung Merapi pada Sabtu (30/10/2010) disusul awan panas, sebenarnya berlangsung mulai pukul 00.16 WIB hingga 00.37 WIB.
Menurut dia, letusan awan panas terjadi karena suplai magma dari bawah ke atas berlangsung cepat.
"Sabtu dini hari terjadi aklamasi gas sehingga terjadi letusan awan panas dengan suara keras disertai guguran materal yang mengeluarkan suara bergemuruh. Letusan diperkirakan masih terjadi karena masih ada magma dari bawah yang cukup besar," katanya.
Seperti diberitakan, suara ledakan keras Gunung Merapi, Sabtu dini hari pada sekitar pukul 00.40 WIB membuat warga panik. Mereka langsung berbondong-bondong menuju tempat-tempat pengungsian.
Para warga yang panik tersebut mengungsi menggunakan mobil bak terbuka, sepeda motor, dan berjalan kaki sambil berteriak-teriak mengajak warga lain untuk mengungsi.
Gunung Merapi, Sabtu dini hari, selama 21 menit mengeluarkan suara letusan keras dengan mengeluarkan awan panas yang pekat sehingga membuat panik kalangan warga di sekitar gunung yang aktif di Indonesia ini.
http://regional.kompas.com/read/2010/10/30/02233413/BPPTK.Merapi.Diperkirakan.Meletus.Lagi-5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar