Liputan6.com, Sleman: Ketua Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi Surono meminta masyarakat jangan dulu meninggalkan pengungsian. "Jangan buru-buru pulang ke rumah," kata Surono di daerah Kali Kuning, Pakem, Sleman, Yogyakarta, Jumat (29/10) siang.
Permintaan Surono ini lantaran aktivitas Gunung Merapi belum menurun. "Masih awas," ucap surono. Namun demikian, dia berharap letusan pada 26 Oktober lalu merupakan puncak erupsi gunung paling aktif di dunia ini. "Saya berharap 26 Oktober lalu sebagai puncaknya," ucapnya.
Lebih jauh Surono mengatakan, setelah 26 Oktober, pihaknya sempat tak bisa membaca aktivitas Merapi. "Saya kehilangan bahasa Merapi, saya tak tahu dia (Merapi) maunya apa," ujar dia.
Bahasa Merapi mulai nampak saat muncul titik api pada tadi malam. "Udah mau membuka diri, ada api, dia menandakan aktivtas udah sampai permukaan," kata Surono.
Selain mengimbau warga tetap waspada, Surono juga minta para wartawan untuk tak memaksakan diri naik ke atas. "Jangan karena ingin membuat yang eksklusif, melupakan keselamatan," ucapnya.(BOG)
http://id.news.yahoo.com/lptn/20101029/tid-masyarakat-diminta-jangan-meninggalk-e390447.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar