Sudah 56 Tewas lantaran Banjir
Selasa, 26 Oktober 2010 | 18:08 WIB
KOMPAS/ALBERTUS HENDRIYO WIDI
Wat Arun merupakan salah satu tujuan wisata di Bangkok, Thailand, yang kerap dikunjungi para wisatawan mancanegara karena merupakan ikon pariwisata Thailand setelah Grand Palace, seperti tampak pada Rabu (4/8/2010).
TERKAIT:
BANGKOK, KOMPAS.com - Lembaga Kesehatan Darurat Thailand, Selasa (26/10/2010) melaporkan jumlah korban banjir terburuk di Thailand selama beberapa dasawarsa terakhir mencapai 56 orang di 17 provinsi. Korban terbanyak, 10 orang, terjadi di provinsi Lopburi, di susul sembilan di Nakhon Ratchasima.
Sementara itu, dari 34 provinsi yang dilanda banjir, situasi di sembilan provinsi telah kembali normal. Sedangkan, 25 provinsi lainnya masih terus terendam, kata departemen penanggulangan bencana dan mitigasi Thailand dalam laporan situasi terakhir banjir, yang telah berlangsung 10-26 Oktober.
Menteri pada Kantor Perdana Menteri, Satit Wonghnongtaey, selaku ketua komote menyaksikan pemberian bantuan kepada para korban banjir. Dia mengatakan ia akan minta anggaran 280 juta bath (9,3 juta dollar AS) untuk penduduk yang dihantam banjir pada sidang kabinet Selasa.
Anggaran itu untuk bantuan darurat fasilitas-fasilitas yang diperlukan, terutama wc yang dapat dipindah-pindahkan, perahu karet, dan perahu motor.
Mengenai kekurangan karung-karung pasir, komite akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk memberikan penambahan 500.000 karung pasir lagi, sebagai tambahan untuk 1.000.000 karung pasir yang diberikan oleh Departemen Penanggulangan Bencana dan Mitigasi.
Satit menambahkan bahwa dia juga akan mengusulkan kepada kabinet untuk melonggarkan peraturan-peraturan untuk mempercepat bantuan kepada korban banjir, di samping memberikan bantuan keuangan secara tranparan.
Sebagai provinsi pusat yang menangani jumlah limpahan air dan gelombang tinggi, tingkat air di Sungai Chao Phraya di Jembatan Phra Phutta Yodfa, Bangkok, mencatat ketinggian 2.10 meter pada pukul 09:09 Selasa. Tingkat air kemudian menyusut tapi diperkirakan akan naik lagi pada pukul 16:44 waktu setempat.
Toko-toko di dermaga Prachan telah direndam banjir dan karung-karung pasir tak mampu membendung limpahan air dari sungai. Masyarakat di permukiman dekat Tha Chang juga dilanda banjir, namun mereka masih membuka toko.
Banjir paling dahsyat menghantam provinsi timur laut Nakhon Ratchasima, Maharat Nakhonratchasima Hospital, yakni rumah sakit terbesar di provinsi itu. Rumah sakit tersebut kembali memberikan pelayanan penuh pada Selasa setelah dilanda banjir selama sembilan hari.
Sekitar 100 orang pergi ke rumah sakit itu Selasa pagi, meskipun banjir masih setinggi 30-40 sentimeter. Tapi, rumah sakit itu dicapai melalui jembatan dan truk-truk sebagai alat transportasi para pengunjung.
Sementara itu, dari 34 provinsi yang dilanda banjir, situasi di sembilan provinsi telah kembali normal. Sedangkan, 25 provinsi lainnya masih terus terendam, kata departemen penanggulangan bencana dan mitigasi Thailand dalam laporan situasi terakhir banjir, yang telah berlangsung 10-26 Oktober.
Menteri pada Kantor Perdana Menteri, Satit Wonghnongtaey, selaku ketua komote menyaksikan pemberian bantuan kepada para korban banjir. Dia mengatakan ia akan minta anggaran 280 juta bath (9,3 juta dollar AS) untuk penduduk yang dihantam banjir pada sidang kabinet Selasa.
Anggaran itu untuk bantuan darurat fasilitas-fasilitas yang diperlukan, terutama wc yang dapat dipindah-pindahkan, perahu karet, dan perahu motor.
Mengenai kekurangan karung-karung pasir, komite akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk memberikan penambahan 500.000 karung pasir lagi, sebagai tambahan untuk 1.000.000 karung pasir yang diberikan oleh Departemen Penanggulangan Bencana dan Mitigasi.
Satit menambahkan bahwa dia juga akan mengusulkan kepada kabinet untuk melonggarkan peraturan-peraturan untuk mempercepat bantuan kepada korban banjir, di samping memberikan bantuan keuangan secara tranparan.
Sebagai provinsi pusat yang menangani jumlah limpahan air dan gelombang tinggi, tingkat air di Sungai Chao Phraya di Jembatan Phra Phutta Yodfa, Bangkok, mencatat ketinggian 2.10 meter pada pukul 09:09 Selasa. Tingkat air kemudian menyusut tapi diperkirakan akan naik lagi pada pukul 16:44 waktu setempat.
Toko-toko di dermaga Prachan telah direndam banjir dan karung-karung pasir tak mampu membendung limpahan air dari sungai. Masyarakat di permukiman dekat Tha Chang juga dilanda banjir, namun mereka masih membuka toko.
Banjir paling dahsyat menghantam provinsi timur laut Nakhon Ratchasima, Maharat Nakhonratchasima Hospital, yakni rumah sakit terbesar di provinsi itu. Rumah sakit tersebut kembali memberikan pelayanan penuh pada Selasa setelah dilanda banjir selama sembilan hari.
Sekitar 100 orang pergi ke rumah sakit itu Selasa pagi, meskipun banjir masih setinggi 30-40 sentimeter. Tapi, rumah sakit itu dicapai melalui jembatan dan truk-truk sebagai alat transportasi para pengunjung.
Penulis: Josephus Primus | Editor: Josephus Primus | Sumber : ANT, AAP, ONA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar